Pajoge berasal dari Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Tarian ini sudah ada sejak abad ke VII.
Pajoge berasal dari kata Joge, artinya tarian. Sementara Pajoge berarti orang yang menari atau pertunjukan.
Selain sebagai hiburan, pajoge juga digunakan sebagai media untuk mendekatkan rakyat dengan para raja.
Pada zaman dahulu, Pajoge hanya dipentaskan di istana kerajaan. Sementara, para penari adalah rakyat biasa yang bertugas untuk menghibur tamu yakni para raja dan kaum pria bangsawan.
Baca Juga:Latar Belakang 9 Mantan Gubernur Sulawesi Selatan, Militer Hingga Ahli Nuklir
Para pria akan duduk membentuk lingkaran dan penari menari membentuk lingkaran sambil menyanyi. Penari kemudian akan mencari pasangannya.
Apabila sudah dapat, maka penari akan memberi sirih lalu kemudian menari. Namun, pria yang terpilih akan membalasnya dengan memberikan hadiah yang disebut Mappasompae.
7. Ma'badong
Ma'badong adalah tarian upacara kematian atau Rambu Solo' yang dilakukan secara berkelompok pada suku Toraja, Sulawesi Selatan.
Ma'badong bukan hanya sekadar tarian, tetapi melantunkan syair doa kepada almarhum diiringi dengan gerak tari. Para pa'badong atau penari akan membentuk lingkaran dan saling berpegangan tangan, mengaitkan jari kelingking.
Isi dari syair tersebut merupakan pujian terhadap yang meninggal. Di dalamnya diceritakan asal-usul dari langit, masa kanak-kanaknya, amal dan kebaikannya, serta semua hal menyangkut dirinya yang dianggap baik.