SuaraSulsel.id - Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto resmi bergabung dan tercatat menjadi kader PDI Perjuangan, Senin, 28 Agustus 2023.
Ketua DPD PDI Perjuangan, Andi Ridwan Wittiri mengumumkan langsung anggota barunya itu di Rapat Kerja Daerah III PDI Perjuangan, di Hotel Claro.
Danny Pomanto resmi dinyatakan jadi kader partai berlambang kepala Banteng itu ditandai dengan penyerahan baju dan jaket berwarna merah yang disaksikan oleh Ketua Bidang Kehormatan PDIP, Komaruddin Watubun.
Rencana Danny Pomanto bergabung dengan PDIP sudah terdengung sejak bulan Juli lalu. Kala itu, Wali Kota Makassar dua periode itu menyatakan diri mundur dari partai NasDem.
Baca Juga:BREAKING NEWS: Wali Kota Makassar Danny Pomanto Jadi Kader PDI Perjuangan
Sinyal Danny Pomanto hengkang dari partai NasDem mulai terlihat saat lawatan bakal calon presiden usungan Nasdem, Anies Baswedan berkunjung ke Sulsel, tahun 2022 lalu. Danny tak sekali pun hadir pada kunjungan mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Kabar Danny gabung PDIP semakin menguat saat anak menantunya, Udin Malik sudah lebih dulu bergabung dengan PDIP dan tercatat jadi bakal calon legislatif. Sehari sebelum mundur pun Danny bertemu dengan ketua DPD PDI Perjuangan Andi Ridwan Wittiri di kediaman pribadinya, di jalan Amirullah, kota Makassar.
Danny juga beberapa kali mengundang bakal calon Presiden usungan PDIP Ganjar Pranowo ke kota Makassar. Ia bahkan menyiapkan agenda dzikir bersama puluhan ribu warga Makassar bersama Gubernur Jawa Tengah itu.
Jika dirunut, Danny Pomanto punya perjalanan politik yang panjang. Mulai sejak Pemilihan wali kota (Pilwali) periode 2014-2019 hingga sekarang.
Pada periode 2014-2019 lalu, Danny Pomanto maju di Pilwali Kota Makassar berpasangan dengan Syamsu Rizal. Keduanya memenangkan kontestasi setelah diusung Partai Demokrat dan Partai Bulan Bintang.
Baca Juga:Lima Calegnya Eks Napi Koruptor, NasDem: Kami Serahkan ke Rakyat
Danny kembali mencalonkan diri di Pilwali 2018, berpasangan dengan Indira Mulyasari. Pasangan ini maju melalui jalur independen karena hanya diusung satu partai, yakni Demokrat.
Namun, pencalonan Danny-Indira dianulir oleh KPU. Mereka gagal jadi peserta di Pilwali, setelah pasangan lawan yaitu Munafri Arifuddin dan Rachmatika Dewi menggugat ke Mahkamah Agung.
Atas dasar putusan MA itu, Munafri-Rachmatika terpaksa berhadapan dengan kotak kosong. Namun, pasangan yang identik dengan sebutan Appi-Cicu itu dikalahkan oleh kotak kosong, walau didukung hampir semua Parpol.
Walau berulang kali maju jadi calon wali kota, Danny Pomanto tak pernah bergabung dengan partai politik.
Kemenangan kotak kosong di Pilwali 2018 memberi peluang ke Danny untuk maju kembali jadi orang nomor satu di kota Makassar. Ia lalu menggandeng Fatmawati Rusdi, yang juga merupakan istri dari ketua DPD NasDem Sulsel, Rusdi Masse.
Pasangan ini diusung oleh Partai NasDem, Gerindra, PBB dan Partai Gelora di Pilwali Makassar 2020. Atas dasar itu, Danny menyatakan diri bergabung dengan partai besutan Surya Paloh itu.
Jelang masa jabatannya berakhir, Danny mundur dari partai NasDem. Alasannya karena faktor keluarga dan politik.
Danny lalu menjatuhkan pilihannya berjuang bersama PDI Perjuangan. Ia mengaku setidaknya ada tiga alasan mengapa bergabung dengan partai yang dipimpin Megawati Soekarno Putri itu.
"Saya ini anak lorong. Sebagai wong cilik, memang alamnya sudah seperti itu. Kedua, saya ini tipe pejuang, petarung. Saya kira dengan gabung PDI Perjuangan, namanya perjuangan, sehari-hari butuh perjuangan. Ketiga, karena PDIP terbukti baik untuk semua," tuturnya.
Ia menegaskan sebagai kader partai siap melakukan apa saja. Termasuk berjuang memenangkan Pilpres, Pileg dan Pilkada.
"Apa saja yang diperintahkan, saya laksanakan dengan sepenuh hati, dengan perjuangan yang penuh. Hasil di belakang nanti, perjuangan yang penting. Saya orang yang tidak pernah tanggung berjuang itu tidak setengah-setengah dan saya kira dengan PDIP tidak setengah-setengah," tegasnya.
Sementara, Ketua DPD PDI Perjuangan Sulsel Andi Ridwan Wittiri mengatakan Danny Pomanto bukanlah orang baru. Partainya pernah mengeluarkan dua kali rekomendasi agar Danny mencari kader PDIP dijadikan wakil wali kota.
Menurutnya, Danny dan PDIP sudah kerja nyata sejak dulu. Termasuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf saat Pilpres 2019.
"Itu kerja nyata sama pak Danny. Jadi Danny Pomanto diterima di PDIP itu bukan karena orang baru. Beliau gabung dan dia sampaikan apapun yang diperintahkan oleh DPP Partai siap melaksanakan. Jangankan hanya bicara Wali kota dan Gubernur saja, selevel menteri pun dia siap laksanakan," ucapnya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing