Jelang masa jabatannya berakhir, Danny mundur dari partai NasDem. Alasannya karena faktor keluarga dan politik.
Danny lalu menjatuhkan pilihannya berjuang bersama PDI Perjuangan. Ia mengaku setidaknya ada tiga alasan mengapa bergabung dengan partai yang dipimpin Megawati Soekarno Putri itu.
"Saya ini anak lorong. Sebagai wong cilik, memang alamnya sudah seperti itu. Kedua, saya ini tipe pejuang, petarung. Saya kira dengan gabung PDI Perjuangan, namanya perjuangan, sehari-hari butuh perjuangan. Ketiga, karena PDIP terbukti baik untuk semua," tuturnya.
Ia menegaskan sebagai kader partai siap melakukan apa saja. Termasuk berjuang memenangkan Pilpres, Pileg dan Pilkada.
Baca Juga:BREAKING NEWS: Wali Kota Makassar Danny Pomanto Jadi Kader PDI Perjuangan
"Apa saja yang diperintahkan, saya laksanakan dengan sepenuh hati, dengan perjuangan yang penuh. Hasil di belakang nanti, perjuangan yang penting. Saya orang yang tidak pernah tanggung berjuang itu tidak setengah-setengah dan saya kira dengan PDIP tidak setengah-setengah," tegasnya.
Sementara, Ketua DPD PDI Perjuangan Sulsel Andi Ridwan Wittiri mengatakan Danny Pomanto bukanlah orang baru. Partainya pernah mengeluarkan dua kali rekomendasi agar Danny mencari kader PDIP dijadikan wakil wali kota.
Menurutnya, Danny dan PDIP sudah kerja nyata sejak dulu. Termasuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf saat Pilpres 2019.
"Itu kerja nyata sama pak Danny. Jadi Danny Pomanto diterima di PDIP itu bukan karena orang baru. Beliau gabung dan dia sampaikan apapun yang diperintahkan oleh DPP Partai siap melaksanakan. Jangankan hanya bicara Wali kota dan Gubernur saja, selevel menteri pun dia siap laksanakan," ucapnya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Baca Juga:Lima Calegnya Eks Napi Koruptor, NasDem: Kami Serahkan ke Rakyat