SuaraSulsel.id - Sri Wahyuni tak mampu menyembunyikan rasa bahagianya di atas kursi roda. Sesekali ia menyeka air matanya dengan jilbab.
Ia masih tak menyangka Surat Keputusan (SK) pengangkatan dirinya sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sudah di tangan.
Sri Wahyuni dan 3.908 orang lainnya diambil sumpahnya sebagai PPPK oleh Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman di rumah jabatan Gubernur, Senin, 25 Juli 2023.
Sri Wahyuni lolos jadi guru Sosiologi di SMAN 6 Pinrang dengan status PPPK. Sebelumnya, ia mengabdi sebagai honorer di SMAN 8 Pinrang selama tujuh tahun.
Baca Juga:Seleksi PPG Batal Digelar Gegara Server Error, Akun Kemendikbud Dipenuhi Komentar Kecewa
"Alhamdulillah, sangat tidak menyangka. Apalagi dua kali saya ikut tes PPPK dan selalu gagal. Tapi saya coba terus dan akhirnya berhasil saat tes ketiga," ujarnya.
Ibu dari dua anak itu mengaku tidak gampang untuk bisa lolos. Sebagai penyandang disabilitas, ia harus bersaing dengan peserta normal lainnya.
Semangatnya tak padam. Ia melalui tes demi tes dengan baik tanpa merasa ada kecurangan.
Selain mengajar, Sri Wahyuni pun memanfaatkan waktu untuk belajar dengan sebaik-baiknya. Ia bertekad mengubah nasibnya dari honorer menjadi guru PPPK.
"Waktu masih jadi honorer saya digaji Rp10 ribu per jam. Dalam seminggu paling tinggi dikasih 20 jam mengajar, itu pun gajian bisa dirapel tiga bulan," tuturnya.
Baca Juga:5 Fakta Miris Guru SD Dibentak Murid Malah Minta Maaf, Berawal dari Ban Dikempeskan
Kini nasib baik berpihak ke Sri Wahyuni. Ia dinyatakan lolos PPPK pada tahun 2022 lalu, setelah sempat gagal dua kali.
- 1
- 2