SuaraSulsel.id - Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) akan menggelar East Indonesia Tourism dan Investment Summit 2023. Acara ini akan digelar pada tanggal 2-4 Maret di Hotel Claro, kota Makassar.
Ketua BPPD Sulawesi Selatan Andry Arief Bulu mengatakan pihaknya ingin menggiatkan wisata di Indonesia Timur melalui Konferensi Tingkat Tinggi untuk pariwisata dan investasi.
Program ini merupakan kolaboratif dengan Pemprov Sulsel, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kadin, Hipmi, Geopark Maros-Pangkep, dan pelaku Ekonomi Kreatif untuk mendorong minat dan kebanggaan masyarakat berwisata di dalam negeri.
"Ide ini diawali saat Pemerintah menggalakkan bangga buatan Indonesia dan bangga berwisata di Indonesia," ujar Andry, dikutip dari keterangan tulisnya di aplikasi pesan instan, Kamis (09/02/2023).
Ia menjelaskan, Indonesia Timur adalah wilayah yang punya potensi sumber daya alam (SDA) yang sangat tinggi untuk dikembangkan di semua sektor. Termasuk sektor pariwisata, maritim, pendidikan dan lainnya.
Indonesia Timur, menurutnya, punya berbagai wisata yang tak kalah indah dan menarik. Tiga diantaranya bahkan masuk lima destinasi super prioritas di Indonesia.
"Dari 5 destinasi super prioritas di Indonesia, tiga ada di Indonesia Timur. Ada Mandalika, Labuan Bajo dan Likupang di Sulawesi Utara," katanya.
Event ini akan menghadirkan empat menteri yakni Menteri Pariwisata Sandiaga Uno, Menteri Pendidikan Nadiem Makarim, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, dan Menteri BUMN, Erick Thohir, ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid dan ketua BPP Hipmi, Akbar Buchari.
Acara ini juga akan dihadiri oleh 200 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan se Indonesia timur, Dinas PTSP se-Sulawesi Selatan, delapan Kawasan Ekonomi Khusus di Indonesia, 8 Kedutaan Besar yang punya Kantor Konsulat di Makassar, dan juga Pengurus Kadin dan Hipmi di Indonesia Timur.
Baca Juga:WOW! Rp 50 M bagi Sandiaga Uno seperti Uang Permen, Utang Anies Baswedan Dianggap Lunas
"Ada pula perwakilan dari negara lain seperti Australia Jerman, Jepang, Malaysia, Singapura, India, dan Bangladesh," ucapnya.
Nantinya, kata Andry, akan ada rekomendasi yang dicanangkan dari konferensi tersebut. Kemudian, akan digelar forum bisnis dengan investor pelaku kemaritiman dari Rusia.
"Raise from the East istilahnya. Jadi kita coba jadikan Indonesia Timur sebagai episentrum kebangkitan pariwisata dan investasi di Indonesia," ungkapnya.
Di hari terakhir, seluruh peserta akan mengikuti anti Mager (Malas Gerak) bersama Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman dan para menteri.
Sementara, Ketua BPD Hipmi Sulsel Andi Rahmat mengatakan program ini akan menarik investor berkunjung ke Sulsel. Pemprov Sulsel punya kesempatan untuk meyakinkan investor agar tidak lari seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Pemprov harus menjaga agar investor tidak berpindah karena masalah politik. Target kami (yang dipromosikan) ada KEK Selayar-Bulukumba dan Takalar, juga kawasan supermonde di Makassar. Semoga ada yang melirik," ungkap Rahmat.
Sub Koordinator Promosi Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemprov Sulsel Ahmad Yusran menambahkan Konferensi Tingkat Tinggi Pariwisata dan Investasi Indonesia Timur diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan dan membantu pemulihan sektor pariwisata lebih cepat pascapandemi.
Hal ini terutama pada aktivitas pariwisata, kegiatan kuliner, belanja, dan kegiatan lainnya seperti menggunakan produk dalam negeri. Tentu hal ini juga dapat memberikan dampak yang baik bagi pelaku UMKM.