Rektor Perempuan Pertama di Indonesia Timur Meninggal Dunia

Prof Andi Rasdiyanah, rektor perempuan pertama di Indonesia timur

Muhammad Yunus
Kamis, 19 Januari 2023 | 09:48 WIB
Rektor Perempuan Pertama di Indonesia Timur Meninggal Dunia
Prof Andi Rasdiyanah, rektor perempuan pertama di Indonesia timur yang pernah juga menjabat Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama Republik Indonesia meninggal dunia pada Kamis, 19 Januari 2023 [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Prof Andi Rasdiyanah, rektor perempuan pertama di Indonesia timur yang pernah juga menjabat Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama Republik Indonesia meninggal dunia pada Kamis, 19 Januari 2023. Rasdiyanah meninggal di salah satu Rumah Sakit di Kota Makassar.

Kabar meninggalnya mantan Rektor IAIN Alauddin Makassar ini beredar sejak dini hari tadi (19/1/2023) di sejumlah Group WA sekitar pukul 01.00 Wita.

Kakanwil Kemenag Sulsel Khaeroni menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya salah satu tokoh perempuan yang masyhur dikenal sebagai tokoh pendidik dan tokoh agama. Bukan saja di Sulsel tapi juga di Indonesia.

“Atas nama pribadi dan keluarga besar Kementerian Agama Sulsel menyampaikan duka cita mendalam. Semoga karya dan jasa almarhumah bernilai ibadah,” ucap Khaeroni.

Baca Juga:Eks Rektor UIN Suska Riau Divonis 2 Tahun 10 Bulan Terkait Korupsi Jaringan Internet

Khaeroni juga mendoakan almarhumah semoga mendapatkan tempat yang lapang di sisi Allah SWT.

"Semoga almarhum mendapatkan tempat nan lapang di sisi Allah SWT, dan kepada keluarga yang ditinggalkan kiranya diberi kesabaran,” kata Khaeroni.

Prof. Andi Rasdiyanah lahir di Bulukumba, Sulawesi Selatan pada 14 Februari 1935. Ia merupakan anak bungsu dari empat bersaudara.

Ayahnya meninggal ketika ia masih kecil, sehingga ia harus mengandalkan bantuan kakaknya yang tertua untuk bisa melanjutkan sekolah.

Rasdiyanah menempuh pendidikan dasar dan lanjutan menengah di Madrasah Muallimat Muhammadiyah Bulukumba. Selepas ketiga kakaknya wafat, ia lalu merantau ke Yogyakarta dan melanjutkan studi di Madrasah Muallimat Yogyakarta.

Baca Juga:Penyuap Rektor Unila Didakwa Kurungan Penjara 1 Tahun 4 Bulan

Lulus dari Madrasah Muallimat Yogyakarta, Rasdiyanah melanjutkan studi di Fakultas Hukum Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Kalijaga.

Sembari belajar, ia juga aktif berorganisasi. Rasdiyanah merupakan kader Nasyiatul Aisyiyah, sebuah wadah organisasi bagi kader muda Aisyiyah.

Rasdiyanah dikenal sebagai perempuan yang cerdas. Tidak hanya di bidang akademik, tapi juga di bidang sastra. Pengetahuannya tidak terbatas pada hal ihwal agama, tapi juga pengetahuan umum bahkan sastra.

Kecerdasan dan perhatian Rasdiyanah terhadap pendidikan mengantarkannya menjadi Rektor IAIN Alauddin Makassar (dulu Ujung Pandang).

Waktu itu, ia dilantik langsung oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Munawir Syadzali bertepatan dengan 1 Juni 1985. Pengangkatan itu membuat namanya kian melambung.

Ia merupakan perempuan pertama yang menjadi rektor IAIN di Indonesia. Selain itu, ia juga tercatat sebagai perempuan pertama yang menjadi rektor di wilayah Indonesia Timur.

Ketika diamanahi menjadi rektor, Rasdiyanah sebenarnya belum berstatus guru besar. Namun, kemampuannya tidak ada yang meragukan. Sebelumnya, ia terlebih dahulu menduduki jabatan Wakil Rektor di Institut yang sama.

Dilansir dari uin-alauddin.ac.id, digambarkan bahwa kepemimpinannya merupakan perpaduan antara seorang birokrat, intelektual, dan sosok ibu.

Setelah menjabat sebagai Rektor IAIN Alauddin dua periode berturut-turut (1985-1989 dan 1989-1993), Rasdiyanah mendapat amanah sebagai Direktur Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama Republik Indonesia.

Rasdiyanah menikah dengan Amir Said pada 1962. Dari pernikahan itu ia dikarunia 6 anak: lima perempuan dan satu laki-laki. Kepada anak-anaknya, ia melatih mereka hidup dengan kedisiplinan yang tinggi. Ia juga mendidik mereka dengan pendidikan agama yang ketat.

Atas jasanya, di usianya ke-75, UIN Alauddin Makassar mempersembahkan buku Refleksi 75 Tahun Prof Dr Andi Rasdiyanah: Meneguhkan Eksistensi Alauddin.

Secara pribadi, Rasdiyanah juga menulis beberapa karya, seperti Bugis Makassar dalam Peta Islamisasi Indonesia dan kumpulan Puisi Al-Quran. Karya-karyanya pernah menjadi bahan diskusi di Dewan Kesenian Makassar.

Berita Terkait

Jawaban Kiky Saputri ketika ditanya nama untuk anaknya nanti

yoursay | 18:11 WIB

Gubernur Sumbar, Mahyeldi mengatakan, program KKN Unand yang salah satu fokusnya mengentaskan stunting di daerah itu, sejalan dengan visi atau pemikiran pemerintah pusat.

sumbar | 15:56 WIB

Aksi Women's March Jakarta menjadi sorotan publik. Terlebih setelah dalam aksi tersebut diduga turut mengampanyekan isu LGBT.

denpasar | 19:30 WIB

Viral driver ojol perempuan yang harus bekerja, meskipun dalam keadaan hamil. Ternyata ada cerita yang memilukan, sehingga menjadi alasan perempuan tersebut untuk harus mencari nafkah ketika berbadan dua.

joglo | 16:06 WIB

Kapolda Sulteng dikecam Komnas Perempuan dan KPAI karena sebut pemerkosaan ABG di Parimo sebagai persetubuhan anak di bawah umur.

news | 15:33 WIB

News

Terkini

Kapal milik TNI Angkatan Laut KRI Teluk Hading 538 terbakar di tengah aut

News | 17:52 WIB

Kapal Perang Republik Indonesia KRI Teluk Hading 538 milik TNI Angkatan Laut

News | 17:35 WIB

Polisi juga sudah menyampaikan hasil penyelidikan ini ke keluarga dan mereka menyatakan sudah ikhlas.

News | 17:38 WIB

Untuk mendukung kemajuan sepak bola Indonesia dibutuhkan kerja sama dan sinergi.

News | 14:30 WIB

Jual beli tanah di pulau-pulau untuk bisnis resort

News | 17:47 WIB

Pembangunan jalan menuju Bandara ini menjadi bagian dari bantuan keuangan Pemprov Sulsel

News | 11:58 WIB

Polda Sulsel bersama Polrestabes Makassar mendeklarasikan Polisi RW

News | 10:40 WIB

Kasus tersebut dilakukan di tempat yang berbeda-beda dalam waktu 10 bulan

News | 10:31 WIB

Calon haji tersebut akan diberangkatkan tahun depan dengan alasan medis

News | 09:52 WIB

Untuk mengukur capaian progres kemajuan penyelenggaraan statistik sektoral

News | 15:04 WIB

Terduga pelaku bisa saja menghilangkan barang bukti

News | 13:13 WIB

Aparat kepolisian sektor Rappocini masih melakukan penyidikan

News | 07:21 WIB

Pelaku mengancam akan memukul korban jika berani bicara

News | 07:06 WIB

Korban mengaku mendapatkan perlakukan tak senonoh dari 11 orang diduga pelaku

News | 06:53 WIB
Tampilkan lebih banyak