Dianggap Tak Mewakili Warga Sultra, Massa Demo DPRD Tolak Pembangunan Patung Pahlawan Oputa Yi Koo

Sejumlah orang dari ormas yang berada di Sulawesi Tenggara (Sulteng) menggeruduk Gedung DPRD Provinsi setempat pada Senin (26/11/2022) siang.

Chandra Iswinarno
Senin, 26 Desember 2022 | 22:23 WIB
Dianggap Tak Mewakili Warga Sultra, Massa Demo DPRD Tolak Pembangunan Patung Pahlawan Oputa Yi Koo
Demonstran geruduk gedung DPRD Sultra meminta pembangunan patung Oputa Yi Koo segera dihentikan. [Foto: La Ode Andi Rahmat/Telisik]

SuaraSulsel.id - Sejumlah orang dari ormas yang berada di Sulawesi Tenggara (Sulteng) menggeruduk Gedung DPRD Provinsi setempat pada Senin (26/11/2022) siang. Mereka mendesak pembangunan patung pahlawan Oputa Yi Koo atau Sultan Himayatuddin Muhammad Saydi dihentikan.

Massa yang menentang pembangunan patung Oputa Yii Ko di Bundaran Gubernur Sultra, Kota Kendari, massa hendak menemui Ketua DPRD untuk menyampaikan aspirasi. Dari Pantauan Telisik.id-jaringan Suara.com demonstran mencoba memasuki Gedung DPRD lantaran kesal tidak ditemui oleh Ketua DPRD Sultra.

Massa akhirnya ditemui Wakil Ketua DPRD Sulawesi Tenggara, Nursalam Lada. Seorang perwakilan demonstran, Supriadin menyampaikan, pembangunan patung Oputa Yii Koo tidak menggambarkan seluruh etnis Sulawesi Tenggara.

"Alangkah lebih baiknya jika patung yang bangun adalah patung Halu Oleo yang lebih menggambarkan seluruh etnis Sulawesi Tenggara," bebernya.

Baca Juga:Mengenang Satu-satunya Pahlawan Nasional Asal Pulau Buton Oputa Yi Koo

Sedangkan pimpinan ormas lainnya, Irfan Konggoasa menentang keras pembangunan patung tersebut dan meminta agar segera dihentikan pembangunannya.

"Kami hadir di sini, hanya meminta agar pembagunan patung segera dihentikan," bebernya.

Nursalam pun menanggapi tuntutan demonstran yang sepakat, apabila pembangunan patung Oputa Yii Ko dihentikan sementara.

"Saya sepakat pembangunan patung dihentikan sementara, selanjutnya akan dibahas melalui mekanisme kelembagaan," bebernya.

Namun, diskusi tersebut tidak mencapai kesepakatan dan suasana ruang menjadi gaduh, akhirnya Nursalam Lada meninggalkan para demonstran untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Pihak kepolisian bergerak cepat menenangkan demonstran, massa pun tenang dan tetap bertahan di ruang rapat DPRD menunggu tuntutan mereka dipenuhi.

Baca Juga:Diduga Bikin Laporan Fiktif, Wakil Ketua DPRD Sultra Dilaporkan ke Polisi

REKOMENDASI

News

Terkini