Korban Sempat Curhat
Camat Ansar mengatakan, sebelum bunuh diri, korban sempat curhat ke beberapa kerabat. Ia menmgaku punya masalah utang yang cukup besar.
Namun, Ansar mengaku tidak tahu detail total utang korban. Setahunya, salah satu yang jadi jaminan utang di bank adalah rumah korban.
Jika pinjaman di bank tak segera dibayar, maka rumah tersebut bakal disita. Hal tersebut menjadi beban bagi korban.
Baca Juga:Ibu Rumah Tangga di Pinrang Bunuh Diri Karena Tidak Mampu Bayar Utang Bank dan Pegadaian
"Jumlahnya cukup besar. Tapi soal totalnya, saya tidak tahu pasti. Yang saya tahu ada utang di Bank dan Pegadaian," ungkapnya.
Kapolres Pinrang AKBP Roni Mustofa juga mengaku belum memastikan total utang korban. Termasuk apakah keluarga mereka terjerat utang rentenir atau tidak.
"Belum ada soal itu (total utang). Masih kita dalami," kata Roni.
Sebelumnya, polisi mengungkap penyebab Bariani mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Ternyata penyebabnya karena utang.
Polisi mengetahui hal tersebut dari rekaman korban yang dikirimkan ke suaminya.
Baca Juga:Polisi Ungkap Penyebab Ibu Bunuh 2 Anak Lalu Gantung Diri di Pinrang Lewat Rekaman Suara
Bariani lalu membunuh anaknya dengan memberikan pestisida untuk diminum.
Korban diketahui masih sempat mengirimkan pesan suara dalam bahasa Bugis ke suaminya. Rekaman itu dikirim lewat aplikasi Whatsapp, seusai mencekoki anaknya dengan racun.
Salah satu isi rekaman yang beredar luas di media sosial adalah korban sudah tak mampu lagi menanggung utang tersebut. Daripada sakit memikirkannya, ia memilih mengakhiri hidupnya.
Korban juga berulang kali meminta maaf kepada suaminya. Ia mengaku terpaksa membunuh dua anaknya agar tak menjadi beban bagi keluarga.
![Ibu bunuh dua anak di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Setelah itu pelaku gantung diri. Motifnya diduga karena utang [SuaraSulsel.id/Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/09/20/15743-bunuh-diri.jpg)
Isi Rekaman Suara
Sebelum meninggal, korban menyampaikan wasiat lewat rekaman suara dengan bahasa Bugis. Seseorang bernama Ibhe Ananda berusaha menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.