SuaraSulsel.id - Ustadz Abdul Somad atau UAS membuat Daniel Mananta ketakutan. Saat UAS mengatakan dukun-dukun harus ditangkap.
"Kalau kita mau bersih dukun-dukun harus ditangkap," kata UAS kepada Daniel Mananta dalam seri 4 program Daniel Tetangga Kamu, tayang di kanal Youtube Daniel Mananta Network.
Pernyataan UAS tersebut pun dijawab Daniel Mananta "Ini bawa problem nih," jawab Daniel sambil tertawa.
UAS juga menjelaskan masa dimana orang Eropa menangkap dukun-dukun. Jauh sebelumnya juga di masa Khalifah Umar bin Khattab, dukun-dukun juga disuruh bertobat. Karena dianggap membawa masalah kepada masyarakat.
Baca Juga:Habib Jindan Banting Setir Jadi Artis! Bukan Lagi Dukun
Ustadz Abdul Somad diundang Daniel Mananta dalam program podcast. Banyak hal yang ditanyakan dan dijawab oleh UAS.
Mulai dari masalah radikalisme, ekstrimisme, deportasi dari Singapura hingga membahas masalah dukun.
UAS mengatakan manusia tidak boleh menuhankan dukun. Meminta tolong kepada dukun agar masalah bisa selesai.
Pada episode sebelumnya, Daniel juga penasaran bagaimana UAS bisa menjadi pelayan Tuhan. Hingga pendakwah tersebut bisa setenar seperti sekarang. Viral di media sosial.
UAS menceritakan kisah sedih, dimana ibu UAS saat masih mengandung dirinya adalah dalam keadaan sakit keras.
Baca Juga:Ki Joko Bodo Punya Istri di Setiap Provinsi, Ini Jawaban Anaknya
"Saya, ketika ibu saya mengandung, cerita ibu saya. Ibu dalam keadaan sakit keras lalu kemudian ibu datang ke pamannya, yang membuka kampung itu Syekh Abdul Rahman, Syeikh Abdul Rahman punya anak laki-laki namanya Syekh Muhammad Ali. Lalu kata ibu saya, saya sakit ini gimana, kata Syekh Muhammad Ali tolong baca ayat ini," kata UAs menceritakan masa kecilnya.
Ia pun menceritakan ibunya diminta membaca ayat Alquran dan ia baru mengetahui artinya setelah UAS sekolah.
Ustadz Abdul Somad menjelaskan bila surat Maryam lah yang telah menyelamatkan ibu dan juga dirinya saat menghadapi musibah yang kala itu menerpa.
"Kau bernazar nanti kalau aku punya anak aku akan jadikan anakku sebagai servant of god, pelayan Tuhan. Dia tidak ada bertanya, dia tidak berternak, dia tidak akan menjadi pegawai kerajaan, dia hanya menjadi pelayan Tuhan," tutur UAS.
"Lalu kemudian ketika anak itu lahir ternyata anak yang lahir ini perempuan sedangkan waktu itu yang layak menjadi pelayan Tuhan adalah laki-laki. Aku menamakannya Mariam, lalu apa korelasi ayat ini dibaca oleh seorang ibu yang hamil sedang sakit ?," tanya Ustaz Abdul Somad melanjutkan ceritanya.