Epidemiolog: PPKM Masih Dibutuhkan Untuk Kendalikan Penularan Covid-19

Sebagai salah satu faktor mengendalikan penularan COVID-19

Muhammad Yunus
Kamis, 21 Juli 2022 | 07:25 WIB
Epidemiolog: PPKM Masih Dibutuhkan Untuk Kendalikan Penularan Covid-19
Pemanfaatan aplikasi Peduli Lindung salah satu upaya pencegahan dini penyebaran COVID-19 di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

SuaraSulsel.id - Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman mengatakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tetap dibutuhkan sebagai salah satu faktor mengendalikan penularan COVID-19.

"PPKM penting karena terbukti efektif, apalagi status pandemi masih ada," kata Dicky Budiman yang dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

Menurut Dicky saat ini penerapan PPKM semakin memungkinkan untuk dilonggarkan, seiring meningkatnya kekebalan imunitas tubuh masyarakat terhadap risiko kesakitan akibat COVID-19.

Selain untuk membatasi aktivitas, kata Dicky, PPKM juga bisa jadi pengingat bagi masyarakat bahwa pandemi belum berakhir.

Baca Juga:Menteri Kesehatan Malaysia: Kita Harus Hidup Dengan Covid-19, Bukan Mati Karena Covid-19

Dia mengatakan situasi pandemi di Indonesia akan bergantung pada situasi global, apalagi saat ini, di berbagai negara termasuk Asia ada kenaikan kasus COVID-19.

Dicky mengingatkan pemerintah jangan terburu-buru mengambil kesimpulan Indonesia bersiap transisi dari pandemi ke endemi.

Menurut Dicky faktor lain dalam keberhasilan mengendalikan pandemi adalah kepemimpinan dalam upaya membangun kepercayaan dan memberikan contoh perilaku yang sehat kepada masyarakat.

"Komunikasi risiko juga harus diperbaiki. Jangan sampai pejabat di level bawah membuat pernyataan atau kebijakan yang membingungkan publik," ujarnya.

Menurut dia, hal penting lainnya adalah testing, tracing, dan treatment (3T) harus ditingkatkan sehingga pencegahan jadi lebih maksimal dan masyarakat harus konsisten menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga:Update COVID-19 Jakarta 20 Juli: Positif 2.950, Sembuh 819, Meninggal 2

"Kemudian, capaian vaksinasi dosis ketiga harus dikejar sebab terbukti efektif mencegah keparahan dan kematian. Data menyebutkan, meski kasus tinggi tapi orang yang masuk ICU dan meninggal dari varian dan sub varian rendah," katanya.

Dicky mengatakan kalau Indonesia Indonesia berada pada ancaman krisis kesehatan yang berkelanjutan bila tidak ada inisiatif mengambil pelajaran dari setiap gelombang yang terjadi.

Dicky mengatakan perlu mengubah perilaku ke arah hidup yang lebih sehat dan tidak menganggap pandemi akan berlalu. "Potensi ancaman yang akan dihadapi adalah krisis berkelanjutan. Kerusakan berkelanjutan bisa tersebar di banyak sektor. Ini tidak main-main. Itu yang dikhawatirkan peneliti global security," katanya.

Dicky mengatakan banyak negara di dunia yang tidak mengambil pelajaran dari situasi pandemi, sehingga jadi ancaman karena setiap negara punya kemampuan berbeda dalam bertahan di situasi krisis.

"Dalam merespons pandemi, yang kita lihat dan tuju adalah jangka panjang, termasuk dampak penurunan kualitas kesehatan masyarakat. Ini harus diperhatikan, disadari dan dibangun literasinya," katanya. (Antara)

Berita Terkait

Masalah penyakit rabies hingga kini masih menjadi perhatian. Pasalnya, pada 2023 ini jumlah kasus rabies di Indonesia cukup tinggi.

health | 15:11 WIB

Jisoo BLACKPINK positif Cvid 19, dikonfirmasi tidak hadir dalam konser Born Pink di Osaka Jepang.

sumedang | 12:50 WIB

Narasinya bisa membuat gamang yang akan vaksin, padahal sebenarnya begini.

metro | 07:40 WIB

Memulai usaha dari tahun 2020, Gethuk Srikaloka yang kini dipasarkan ke berbagai daerah itu bermula dari modal usaha KUR BRI sebesar Rp30 juta.

bisnis | 09:06 WIB

Gelombang Baru COVID-19 Mengguncang China: Prediksi 65 Juta Kasus pekan. Tingkat Kekhawatiran dan Tekanan Kesehatan Meningkat.

cianjur | 14:34 WIB

News

Terkini

Untuk mendukung kemajuan sepak bola Indonesia dibutuhkan kerja sama dan sinergi.

News | 14:30 WIB

Jual beli tanah di pulau-pulau untuk bisnis resort

News | 17:47 WIB

Pembangunan jalan menuju Bandara ini menjadi bagian dari bantuan keuangan Pemprov Sulsel

News | 11:58 WIB

Polda Sulsel bersama Polrestabes Makassar mendeklarasikan Polisi RW

News | 10:40 WIB

Kasus tersebut dilakukan di tempat yang berbeda-beda dalam waktu 10 bulan

News | 10:31 WIB

Calon haji tersebut akan diberangkatkan tahun depan dengan alasan medis

News | 09:52 WIB

Untuk mengukur capaian progres kemajuan penyelenggaraan statistik sektoral

News | 15:04 WIB

Terduga pelaku bisa saja menghilangkan barang bukti

News | 13:13 WIB

Aparat kepolisian sektor Rappocini masih melakukan penyidikan

News | 07:21 WIB

Pelaku mengancam akan memukul korban jika berani bicara

News | 07:06 WIB

Korban mengaku mendapatkan perlakukan tak senonoh dari 11 orang diduga pelaku

News | 06:53 WIB

Anak perempuan yang menjadi korban pemerkosaan di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, masih dirawat di rumah sakit

News | 05:36 WIB

Pulau Kapoposang di Kabupaten Pangkajene, Sulawesi Selatan

News | 12:59 WIB
Tampilkan lebih banyak