Tuduhan Titip-Menitip SPMB & Jual Seragam Sekolah, Ini Jawaban Tegas Disdik Makassar

Tuduhan praktik "titip-menitip" dalam Seleksi Penerimaan Murid Baru

Muhammad Yunus
Selasa, 15 Juli 2025 | 22:08 WIB
Tuduhan Titip-Menitip SPMB & Jual Seragam Sekolah, Ini Jawaban Tegas Disdik Makassar
Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Achi Soleman [SuaraSulsel.id/Humas Pemkot Makassar]

SuaraSulsel.id - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar memberikan klarifikasi tegas terkait dua isu panas yang menjadi sorotan publik.

Tuduhan praktik "titip-menitip" dalam Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 dan polemik penjualan seragam di sekolah.

Disdik memastikan seluruh proses penerimaan siswa berjalan adil dan transparan, sekaligus melarang keras sekolah untuk memperjualbelikan seragam kepada siswa baru.

Menanggapi aksi unjuk rasa yang menyuarakan dugaan kecurangan, Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Achi Soleman, menyatakan pihaknya menghormati setiap aspirasi masyarakat.

Baca Juga:Mau Merasakan Serunya Olahraga Padel di Makasar? Ini Lokasinya

Namun, ia menyayangkan pihak demonstran tidak merespons undangan untuk berdialog.

"Padahal, kami di Disdik sudah menyiapkan data untuk dipaparkan sesuai dengan aspirasi yang mereka sampaikan," jelas Achi Soleman, Selasa (15/7/2025), sambil meluruskan berbagai tudingan yang berkembang.

Menjawab Tuduhan "Titip-Menitip" SPMB

Achi Soleman menegaskan bahwa tuduhan adanya praktik titip-menitip tidak berdasar. Ia memaparkan empat poin utama yang menjadi landasan pelaksanaan SPMB 2025:

1. Regulasi yang Jelas

Baca Juga:Sekolah Rakyat Makassar: Ketika Anak Orang Kaya Ikut Berebut Pendidikan Gratis

Pelaksanaan SPMB mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 3 Tahun 2025.

"Tahun ini sudah tidak lagi menggunakan istilah PPDB. Seluruh prosedur dilaksanakan sesuai ketentuan baru," tegasnya.

2. Pelaksanaan Transparan

SPMB dijalankan melalui empat jalur, yaitu domisili, afirmasi, prestasi, dan mutasi. Seluruh proses ini mengedepankan asas transparansi dan akuntabilitas.

"Jumlah kuota yang masih tersedia bisa dilihat langsung di masing-masing sekolah, jadi masyarakat bisa memantau sendiri secara real-time," katanya.

3. Bantahan Isu Ribuan Anak Tidak Sekolah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini