Amanna Gappa: Perintah Menteri Perhubungan, Rel Kereta Api Makassar - Maros di Atas Tanah

Jalur kereta api Makassar - Maros tetap akan dibangun at grade atau di atas tanah

Muhammad Yunus
Rabu, 20 Juli 2022 | 14:26 WIB
Amanna Gappa: Perintah Menteri Perhubungan, Rel Kereta Api Makassar - Maros di Atas Tanah
Rel kereta api di Kabupaten Maros [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara Tambing]

SuaraSulsel.id - Jalur kereta api Makassar - Maros tetap akan dibangun at grade atau di atas tanah. Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi sudah memerintahkan.

Kepala Balai Pengelolaan Kereta Api Sulawesi Selatan Amanna Gappa mengatakan, konsep jalur kereta api sudah ditetapkan sebelum ia menjabat. Pada beberapa kali pertemuan, pembahasan juga dihadiri oleh Pemerintah Kota Makassar dan Pemprov Sulsel.

"Saya tidak mau saling menyalahkan. Tapi itu atas perintah pak menteri. Kami hanya melanjutkan dan itu sudah didiskusikan semua," ujarnya saat ditemui di kantornya, Rabu, 20 Juli 2022.

Amanna mengatakan Kementerian Perhubungan punya pertimbangan sendiri kenapa jalur kereta api di Makassar harus at grade. Bukan elevated seperti di Medan, Palembang dan Jakarta.

Baca Juga:Larangan Mulai Meluas, Ini Bahaya Penggunaan Sepeda Listrik di Jalan Raya

Di daerah Sumatra dan Jakarta, jalur kereta api melalui wilayah perkotaan. Sulit untuk membangun rel di atas tanah.

"Di medan dan Jakarta itu pembangunannya masuk dalam kota. Tidak ada ruang bebas dan tidak ada pilihan lain selain elevated. Tidak bisa (at grade)," ujarnya.

"Dibanding Makassar, pembangunannya melewati tambak dan pergudangan. Lahan terbuka. Pembangunannya juga tidak masuk ke dalam kota," lanjut Amanna Gappa.

Ia mengaku harus mempertimbangkan efisiensi bahaya. Untuk membangun jalur elevated sangat besar biayanya.

Setiap kilometer harus menelan anggaran Rp300 miliar. Sementara, anggaran untuk jalur Maros-Makassar cukup terbatas.

Baca Juga:4 Rekomendasi Stasiun untuk Perokok di KA Tawang Alun

"Jadi kita harus pertimbangkan efisiensi dan budaya kotanya. Bukan hanya teknis. Anggaran kita terbatas," sebutnya.

Kasi Perawatan dan peningkatan BPKA Sulsel Arief Sudiatmiko menambahkan, jalur kereta api Barru - Makassar sudah didesain bebas banjir. Tidak ada juga konstruksi perlintasan atau perpotongan sebidang antara jalur kereta api dan jalan raya.

"Kita sudah mempertimbangkan muka air banjir dan periode banjir 50 tahunan. Untuk jalur hewan ternak pun kita pertimbangkan," ungkapnya.

Anggaran Rp1,2 Triliun

Jalur Maros-Makassar masuk dalam tahap pembangunan segmen E. Panjangnya 8,8 kilo meter. Saat ini, pengerjaan lanjutan masih menunggu penetapan lokasi oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman.

Anggaran yang disiapkan untuk segmen ini adalah Rp1,2 Triliun. Namun, hingga bulan akhir Juli ini, anggaran itu belum terserap.

"Kemungkinan hanya bisa terserap 20 sampai 30 persen tahun ini. Pengadaan lahannya tidak mudah," kata PPK Pengadaan Lahan Makassar-Maros, Ryco Pradana.

Jika tidak habis terserap, maka Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) akan menarik ulang anggaran tersebut. Peruntukannya akan dialihkan ke proyek lain.

"Jika kami tidak bisa menyerap anggaran tersebut, maka ada proyek lain yang serap. Anggarannya tidak kecil, sementara ini sudah minggu ke tiga bulan Juli," beber Ryco.

Kereta api jalur Barru-Maros rencananya dioperasikan bulan Oktober 2022. Presiden RI, Joko Widodo dijadwalkan akan hadir langsung.

Kepala Balai Pengelolaan Kereta Api Sulawesi Selatan Amanna Gappa mengatakan pembangunan jalur kereta api Makassar-Parepare merupakan proyek strategis nasional (PSN). Proyek ini sudah dibahas sejak tahun 2003 dengan melakukan uji tahapan studi kelayakanoleh Ditjen Perhubungan Darat.

Kemudian pada tahun 2012 dilakukan studi desain dan perencanaan jalur kereta api oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang dibarengi dengan studi trase oleh Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api DJKA.

Ijin dan Amdal baru keluar tiga tahun setelah uji desain. Sementara untuk desain struktur jembatan, bangunan stasiun dan fasilitas operasi termasuk review desain dilaksanakan secara bertahap mulai tahun 2015 sampai 2018.

"Ini bukti konkret bahwa pembangunan infrastruktur di Sulawesi juga terus berkembang. Ini suatu kebanggaan akhirnya Sulawesi punya kereta api," ujarnya.

Pembangunan jalur Kereta Api Sulawesi sendiri terbagi menjadi beberapa tahapan segmentasi.

Pada segmen I dilaksanakan mulai tahun 2015-2016 dari km 74 sampai km 91 yang berada di Kabupaten Barru dengan ruang lingkup kegiatan meliputi pembangunan badan jalan, jembatan box culvert, jalan rel, dan bangunan sipil lainnya sepanjang sekitar 16 km.

Sementara, pengadaan lahan untuk pembangunan badan jalan kereta api di Segmen I dilaksanakan oleh Pemprov Sulsel sepanjang 16 km pada tahun 2014-2015.

Untuk segmen II dibangun tahun 2017-2019 sepanjang 24 km dan siding track menuju pelabuhan Garongkong sepanjang 4,7 km dengan membangun badan jalan dan jembatan, box culvert, rel dan bangunan sipil lainnya.

Pengadaan lahan di segmen II dilaksanakan pada tahun 2016-2017 dengan sumber pembiayaan APBN. Kementerian Perhubungan.

Lalu, segmen III dilaksanakan pada tahun 2019-2022 sepanjang kurang lebih 60 km melintasi Kabupaten Maros dan Pangkep dengan 7 stasiun dengan ruang lingkup kegiatan pembangunan badan jalan dan jembatan, box culvert, jalan rel dan bangunan sipil lainnya.

Pengadaan lahan di segmen III dimulai sejak 2017 dan telah selesai pada awalan tahun 2022 yang bersumber pembiayaan berasal dari LMAN (Lembaga Manajemen Aset Negara).

Pada tahun 2020 dilakukan pembangunan jalur siding ke arah Mangilu dan pembangunan stockyard di Kawasan emplasemen stasiun Garongkong yang dilaksanakan dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

"Pada tahun 2022 ini ditargetkan selesai pembangunannya dan siap dioperasikan jalur KA dari Maros-Barru sepanjang kurang lebih 71 km dan ditargetkan juga prasarana perkeretaapaian yang dibangun oleh skema KPBU siap beroperasi pada akhir tahun," ujarnya.

Tahapan operasi untuk angkutan penumpang dengan skema keperintisan melayani 10 stasiun Maros, Rammang-rammang, Pangkajene, Labakkang, Ma’rang, Mandalle, Tanete Rilau dan jalur siding ke arah Mangilu dan Garongkong.

Tahapan selanjutnya adalah pembangunan kereta api dari stasiun Mandai menuju Makassar sepanjang kurang lebih 8 km.

Kata Amanna Gappa, pihaknya akan melaksanakan railway trail run pada tanggal 23 Juli 2022 sepanjang 8 km yang bertujuan untuk mensosialisasikan keberadaan Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan.

"Selanjutnya kita rencana operasi kereta api pada bulan oktober tahun 2022 dan diresmikan langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo," ungkapnya.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini