SuaraSulsel.id - Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla atau JK, meresmikan Masjid Islamic Center Nurul Yaqin, Jalan Mamboro, Palu Utara, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Selasa, 5 Juli 2022.
Dalam peresmian tersebut, JK didampingi Ketua DMI Sulawesi Tengah, Ahmad Ali, Wali Kota Palu Hadianto Rasyid, Ketua MUI Sulteng serta sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat Sulawesi Tengah.
Dalam sambutannya, JK mengapresiasi pembangunan masjid di kota Palu tersebut. Bagi JK, Islamic Center memiliki konsep unik dan minimalis.
"Ini masjid yang unik. Sebab saat melaksanakan ibadah kita bisa merasakan hawa langsung dari laut. Ketika selesai melaksanakan ibadah salat kita bisa langsung menyaksikan keindahan alam laut lepas," kata JK saat memberikan sambutan.
Baca Juga:Jelang Idul Adha, Bulog Sulteng Impor 14 Ton Daging Beku
Namun demikian, dibalik keunikan dan keindahan tersebut, JK kembali mengingatkan fungsi dan keberadaan masjid sebagai hal yang sangat penting.
"Saya selalu menyampaikan bahwa Masjid itu paling tidak harus memakmurkan dan dimakmurkan," ujar mantan Wapres RI ke-10 dan 12 tersebut.
Lebih jauh JK berharap, agar kehadiran Islamic Center Nurul Yaqin bisa memberi manfaat bagi jamaah maupun masyarakat di sekelilingnya. Paling tidak bisa menjadi wisata religi bagi warga Kota Palu. Karena memiliki pemandangan yang cukup indah lantaran berada di Teluk Palu.
Tak hanya itu, kehadiran Islamic Center tersebut juga diharapkan bisa lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekelilingnya. Serta bisa memaksimalkan kegiatan-kegiatan keagamaan dengan baik.
"Tak hanya ekonomi tapi juga berfungsi menjadi tempat pendidikan bagi umat. Sehingga bisa menjadi jalan dalam meningkatkan ilmu dan iman bagi setiap jamaahnya," kata JK.
Baca Juga:Jusuf Kalla Kenang Tjahjo Kumolo: Dia Pribadi yang Sangat Baik
Ia juga menyebutkan, jika masjid sangat ditentukan oleh tiga hal, yakni yang membangun masjid, yang memelihara masjid dan yang mengelola masjid, atau organisasinya.
"Tanpa kolaborasi tiga unsur tersebut, maka fungsi masjid tidak akan bisa terwujud," pungkasnya.
Informasi yang dihimpun, Islamic Center dibangun diatas tanah wakaf warga yang berada di pinggir teluk Palu. Masjid tersebut dibangun di lahan seluas 6,5 hektare. Bentuk bangunan fisiknya akan menunjukkan simbol persatuan ulama dan umara.