Analis Geopolitik Malaysia Sebut Presiden Jokowi Mendayung di Antara Dua Karang

Mendamaikan Rusia dan Ukraina

Muhammad Yunus
Jum'at, 01 Juli 2022 | 20:26 WIB
Analis Geopolitik Malaysia Sebut Presiden Jokowi Mendayung di Antara Dua Karang
Presiden Jokowi saat bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Oleksandrovych Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Vladimirovich Putin [SuaraSulsel.id/Istimewa]

Jokowi ingin menjadikan G20 sebagai legasinya. Sebelum masa jabatannya berakhir pada 2024.

Berbagai upaya dibuat untuk menonjolkan citra Indonesia sebagai kuasa yang tengah bangkit.

"Jadi Jokowi tak nak konflik ni kacau "once in a lifetime moment" Indonesia. Daripada duk dengar negara Barat ni ajar apa yang Indonesia patut buat, tak patut buat, lebih baik Jokowi ambil inisiatif untuk jadi pendamai antara Ukraine dan Rusia."

Ukraine dan Rusia berdamai atau tidak, itu soal kedua. Bagi Indonesia.

Baca Juga:Vladimir Putin Beberkan Isi Pertemuannya dengan Presiden Jokowi

Yang penting Jokowi telah memberi pesan bahwa Barat tidak boleh mendikte Indonesia untuk memboikot Rusia. Malah Jokowi turut menjemput Ukraina ke persidangan G20.

Untuk masa ini, Ukraine dan Rusia masih sukar untuk berkompromi. Tapi keadaan mungkin berubah mendekati bulan November nanti. Saat G20 digelar di Bali.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini