SuaraSulsel.id - Pengunjung objek wisata Tanjung Pallette di Kabupaten Bone meningkat dua kali lipat saat libur Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah/2022 Masehi dibandingkan kondisi yang sama pada 2021.
"Seusai shalat Id hingga akhir pekan kemarin pengunjung terus memadati objek wisata di kawasan Tanjung Pallette tepatnya di Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone," kata Pengelola Objek Wisata Tanjung Palette, Bone Salahuddin dalam keterangan persnya di Bone, Selasa 10 Mei 2022.
Dia mengatakan, jumlah pengunjung di lokasi objek wisata tersebut pada musim libur Lebaran kali ini sekitar 8 ribu pengunjung atau dua kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu.
Kondisi tersebut, dipicu pelonggaran PPKM dan juga kebijakan pemerintah yang mengizinkan mudik, sehingga banyak pulang kampung dan memanfaatkan libur untuk berwisata bersama keluarga.
Baca Juga:Wisatawan Berikan THR ke Gajah, Publik: Pinter Banget Bisa Bedain Duit sama Makanan
Menurut Salahuddin, saat hari H lebaran pengujung belum terlalu banyak, namun pada hari berikutnya, pengujung sudah mulai banyak dan puncaknya hingga akhir pekan, sebelum libur dan cuti bersama berakhir.
"Meningkatnya jumlah pengujung pada objek wisata di Palattae ini berdampak positif di segala sektor, baik pendapatan asli daerah maupun perekonomian masyarakat di sekitar objek wisata," ujarnya.
Terkait dengan penerapan protokol kesehatan, Salahuddin menambahkan, meski pemerintah memberikan kelonggaran terkait penerapan protokol kesehatan, namun pengelola objek wisata tetap menghimbau kepada pengunjung menggunakan masker guna mengantisipasi penularan virus COVID-19.
Hal itu diakui salah seorang pengujung yang menyempatkan diri berwisata di lokasi itu, Nurlia.
Dia mengatakan, karena sudah terbiasa menggunakan masker maka tidak menjadi masalah ketika harus menikmati panorama keindahan objek wisata dengan menggunakan masker.
Baca Juga:Lima Wisatawan Asal Bandung dan Banjar Digulung Ombak di Pantai Pangandaran
"Justeru kami merasa aman dan tidak was-was jika ada di antara pengunjung yang memiliki gejala, karena kami sudah menggunakan masker," katanya. (Antara)