Kawasan Wisata Karst Rammang-Rammang Maros Kaya Flora dan Fauna

Menyediakan berbagai jasa ekosistem seperti polinasi, pengendali hama, dan vektor penyakit

Muhammad Yunus
Jum'at, 11 Februari 2022 | 10:11 WIB
Kawasan Wisata Karst Rammang-Rammang Maros Kaya Flora dan Fauna
Kawasan wisata Karst Rammang-Rammang Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan [SuaraSulsel.id/Antara]

SuaraSulsel.id - Senior Biodiversity Conservation Officer Fauna & Flora International – Indonesia Programme, Ady Kristanto mengatakan, kawasan wisata karst Rammang-Rammang di Kabupaten Maros kaya dengan keanekaragaman hayati (biodiversity).

Hal itu dikemukakan Ady pada Forum Discussion Group (FGD) dengan tema "Membaca Rammang-Rammang dari berbagai Perspektif" yang digelar Mongabay Indonesia secara virtual di Makassar, Kamis 10 Februari 2022.

Menurut dia, Rammang-Rammang merupakan wilayah perbukitan kapur (karst). Kawasan karst tropis diketahui sebagai area yang kaya akan jenis flora dan fauna
endemik. Menyediakan berbagai jasa ekosistem seperti polinasi, pengendali hama dan vektor penyakit.

Dia mengatakan, karst merupakan salah satu ekosistem yang sangat rentan. Sehingga saat terjadi kerusakan ekosistem tersebut tidak mungkin dapat
pulih dalam waktu yang singkat.

Baca Juga:Parametrik Pilar Utama dan Pemkab Maros Kerjasama Kelola Sampah Menjadi Energi Listrik

Kekayaan fauna di Rammang-Rammang di antaranya terdapat sejumlah hewan mamalia endemik seperti monyet dare (Macaca maura), kelelawar buah Sulawesi (Acerodon celebencis), Kuskus Sulawesi (Strigocusus celebencis), dan Tarsius (Tarsius fuscus).

"Termasuk dari data burung di Ramang-Ramang diperkirakan berjumlah 50-an spesies. Tak heran jika Ramang-ramang menjadi spot para birdwatcher’s maupun wildlife photographer untuk melihat dan mengabadikan burung-burung endemik Sulawesi," jelas Ady.

Selain fauna endemik, lanjut dia, terdapat flora dengan aneka jenis tanaman endemik seperti Mata kucing (Hopea celebica).

Sementara saat ini, keanekaragaman hayati itu menghadapi sejumlah tantangan, khususnya perluasan areal pertambangan.

Karena itu, Ady menilai perlu keseriusan pemerintah secara "top-down" untuk membuat kebijakan dalam mengantisipasi dampak pertambangan, demi melindungi keanekaragaman hayati itu tetap terjaga kelestariannya. (Antara)

Baca Juga:Ibu-ibu di Kabupaten Maros dan Takalar Serbu Minimarket, Berdesak-desakan Beli Minyak Goreng Murah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini