SuaraSulsel.id - Terkait viralnya aliran air anak sungai di wilayah Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, mengeluarkan busa menjadi perhatian publik. Khususnya netizen di media sosial.
Fenomena alam tersebut terjadi pada Rabu 9 Februari 2022 Sekitar Pukul 16.00 Wita di Dusun Kampung Beru, Desa Lonjoboko, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa.
Pasca kejadian Kapolsek Parangloe bersama anggota mendatangi lokasi dan berkoordinasi dengan Kepala Dusun Kampung Beru bersama warga setempat.
Dari data yang dihimpun, diketahui munculnya busa pada aliran sungai diakibatkan adanya pohon rambutan milik warga yang ditebang di kebun. Kemudian mengeluarkan busa lalu mengalir ke anak sungai.
Baca Juga:Warga Gowa Geger Air Sungai Berbusa Bak Salju Berwarna Putih, Penyebabnya Masih Diselidiki
"Jadi saya tegaskan bahwa lokasi penebangan pohon rambutan tersebut tidak masuk dalam kawasan hutan produksi dan kawasan hutan lindung," ujar Kapolsek Parangloe AKP Mudatsir, Kamis 10 Februari 2022.
Informasi tersebut diperkuat oleh kepala Kampung Beru Hesty Herlina Herman, menjelaskan bahwa penyebab berbusanya air sungai tersebut karena adanya warga menebang sebuah pohon rambutan di kebun. Kebetulan lokasinya berdekatan dengan anak sungai tersebut.
"Jadi busa yang mengalir ke anak sungai ini diduga karena adanya potongan ampas kayu pohon rambutan yang telah ditebang. Kemudian mengeluarkan busa lalu mengalir ke anak sungai," jelas Kapolsek.
Hingga saat ini busa tersebut sudah sangat berkurang. Bahkan hampir hilang pada permukaan air.
"Untuk itu saya berharap kepada seluruh masyarakat tidak lagi berspekulasi terkait fenomena alam ini. Hingga kini kondisi aliran air sudah mulai normal dan busa sudah semakin berkurang. Bahkan hampir tak terlihat pada permukaan air," pungkas Kapolsek Parangloe AKP Mudatsir.
Baca Juga:Kisah Ramsiah Tasruddin Dosen UIN Alauddin Berjuang Hadapi Ancaman Jeratan UU ITE di Polres Gowa
Sebelumnya, warga Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan dihebohkan dengan air sungai berbusa, Rabu, 9 Februari 2022. Kejadiannya di Desa Lonjoboko, Kabupaten Gowa.
Fenomena tersebut dibagikan oleh beberapa warganet di media sosial. Dalam video yang beredar luas menampilkan air mengalir berbusa-busa berwarna putih. Sekilas seperti salju.
Warga sekitar bertanya-tanya, apakah ini murni fenomena alam atau ada penyebab lainnya. Apalagi, air berbusa itu terjadi sepanjang dua kilo meter dan menuju ke arah aliran sungai Jeneberang.
"Apakah ini fenomena alam? air dari gunung berbusa seperti busa deterjen sepanjang 2 kilo meter," tulis akun @mismaya Alkhaerat di facebook.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemprov Sulsel Hasbi Nur mengaku timnya sudah mengambil sampel air sungai untuk diteliti. Apakah penyebab busa di air sungai tersebut diakibatkan oleh senyawa organik atau faktor lain.
"Namun biasanya karena limbah tapi kita belum tahu. Baru mau diuji sampling," kata Hasbi.
Namun, kata Hasbi, biasanya air berbusa karena tercemar kandungan surfaktan atau senyawa dalam produk pembersih yang membantu untuk membersihkan kotoran.
Ketika polutan organik deterjen misalnya, masuk ke dalam sungai maka akan timbul busa.
"Tapi kita tunggu dulu hasil uji samplingnya. Biasanya karena limbah, baik rumah tangga ataupun pabrik," jelasnya.
Banyak warganet yang berpendapat bahwa itu limbah. Namun beberapa lainnya menampik dan mengatakan tak ada pabrik di sekitar wilayah tersebut.
Saat ini desa tersebut sedang ramai dikunjungi. Banyak masyarakat yang memanfaatkannya untuk berswafoto.