Ricuh Antrean Warga Berebut Minyak Goreng di Kota Makassar, Protokol Kesehatan Diabaikan

Puluhan warga di Kota Makassar berebut minyak goreng

Muhammad Yunus
Selasa, 08 Februari 2022 | 16:36 WIB
Ricuh Antrean Warga Berebut Minyak Goreng di Kota Makassar, Protokol Kesehatan Diabaikan
Warga antri minyak goreng di salah satu toko di Kota Makassar, Selasa 8 Februari 2022 [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara Tambing]

SuaraSulsel.id - Puluhan warga di Kota Makassar berebut minyak goreng sampai ricuh. Hal tersebut terlihat di salah satu toko di Jalan Cenderawasih, Selasa,8 Februari 2022.

Warga terlihat menyerbu toko ritel modern untuk mendapatkan minyak goreng. Mereka bahkan saling dorong dan mengabaikan protokol kesehatan.

Antrean warga untuk mendapatkan minyak goreng terjadi mulai pagi hari. Warga yang tidak sabar menunggu langsung menyerbu stok minyak goreng yang diangkut petugas.

Aksi saling dorong pun terjadi demi mendapatkan jatah minyak goreng dua liter per orang. Padahal harga minyak goreng di toko tersebut masih terbilang mahal, Rp25.500 per 1,8 liter.

Baca Juga:Penyesuaian Harga Minyak Goreng Susah Dilakukan, Pedagang Masih Menjual di Atas Rp14 Ribu

Salah satu pembeli, Sulistiawati (43) mengaku terpaksa rela menunggu berjam-jam. Demi mendapatkan minyak goreng. Warga jalan Kumala, Kota Makassar ini mengaku sudah dua bulan kesusahan mendapatkan minyak goreng.

"Walau pun dibatasi ya kita tetap menunggu. Ini minyak goreng kan sudah kebutuhan sehari-hari. Anak-anak tidak mau makan kalau tidak digoreng," ujarnya, Selasa, 8 Februari 2022.

Sulistiawati bahkan rela memboyong dua anaknya yang masih bocah demi ikut antre. Ia mengaku beruntung sebab pihak toko memberlakukan satu bungkus minyak untuk satu orang tanpa harus membawa kartu keluarga dan KTP.

"Bagusnya karena toko di sini tidak perlu pakai KTP dan KK. Satu orang, satu bungkus. Biar anak-anak bisa dapat tanpa tunjukkan KTP dan KK," tambahnya.

Ia berharap stok dan harga minyak goreng bisa kembali normal. Apalagi pemerintah sudah menjanjikan hal tersebut sejak bulan Januari, namun tak kunjung terealisasi.

Baca Juga:Minyak Goreng Murah Ludes dalam Hitungan Menit, Pedagang Ngeluh Cuma Cuan Sedikit

Sementara, menurut pihak minimarket tidak kurang dari 2.000 paket minyak goreng ukuran 1,8 liter setiap harinya habis. Pihak toko juga membatasi satu bungkus minyak goreng per orang.

Belakangan stok minyak goreng memang menipis. Hal tersebut didalangi karena distributor juga membatasi penyaluran ke ritel.

Sebelumnya, Satgas Polri mengindikasikan kelangkaan minyak goreng lantaran distribusi terhambat. Pengiriman terlambat pada sejumlah retail-retail modern kecil seperti Indomaret dan Alfamart.

"Penyebab kekosongan stok dikarenakan terlambatnya pengiriman minyak goreng dari distributor," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan.

Dalam hal ini, ritel kecil tersebut biasanya mendapat distribusi minyak goreng selama 2-4 hari sekali. Namun saat ini, dari hasil monitoring kepolisian mayoritas ritel tidak memiliki persediaan minyak goreng.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini