9 Daerah di Sulawesi Selatan Diterjang Banjir

3.206 warga mengungsi di 37 tempat pengungsian di Kota Makassar

Muhammad Yunus
Kamis, 09 Desember 2021 | 06:25 WIB
9 Daerah di Sulawesi Selatan Diterjang Banjir
Penumpang pesawat merekam kondisi Kota Makassar sebelum mendarat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Rabu 8 Desember 2021 [SuaraSulsel.id/Istimewa]

Jumlah Pengungsi di Makassar Bertambah

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, menyatakan hari ketiga penanganan dampak banjir yang tersebar di enam kecamatan dengan jumlah pengungsi terus bertambah menjadi 4.809 jiwa.

"Ada penambahan jumlah pengungsi menjadi 4.809 jiwa dari sebelumnya tercatat sebanyak 3.026 jiwa," kata Kepala BPBD Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin, saat konferensi pers secara virtual, Rabu.

Sedangkan untuk titik-titik pengungsian dari semula terdata 37 titik, kini menjadi 34 titik tersebar di enam kecamatan lokasi banjir.

Baca Juga:Berpotensi Banjir Rob, BMKG Minta Masyarakat di Daerah Ini Waspada

"Penambahan pengungsi ini sejak kemarin hingga siang tadi, karena beberapa warga memilih mengungsi di tempat aman, dari pada bertahan di rumahnya dengan kondisi cuaca ekstrem," ungkap Hendra.

Saat ini langkah cepat diambil BPBD Makassar adalah memfokuskan penanganan evakuasi kepada warga yang masih terjebak genangan air di rumahnya, terutama di wilayah rawan genangan seperti di Perumnas Antang Blok 8 dan 10, dan kompleks Swadaya di Kecamatan Manggala serta jalan Katimbang Kodam 3, Kecamatan Biringkanaya.

"Kita prioritaskan dulu evakuasi warga, untuk mendapatkan tempat aman. Kami menurunkan personil dan perahu di Blok 8 dan 10 serta Kodam 3 serta komplek Swadaya," paparnya menjelaskan.

Data BPBD Makassar mencatat enam kecamatan yang dilanda puncak banjir mulai Selasa (7/12) , yakni Kecamatan Biringkanaya, Manggala, Panakukang, Tamalate, Tamalanrea, dan Rappocini.

Didata pula berapa jumlah unit rumah yang terdampak banjir di enam kecamatan tersebut. Tim masih melakukan asesmen atau pendataan, sebab ada tiga fase penanganan yang dilakukan, mulai siaga darurat, tanggap darurat dan pascabencana.

Menurut dia, banjir yang terjadi saat hujan lebat sejak Ahad (5/12) hingga Selasa (7/12) adalah hal yang luar biasa, dan baru kali ini hampir seluruh wilayah di Makassar terendam air.

Baca Juga:Harga Cabai Rawit di Pontianak Terus Meroket, Pemkot Berharap Pasokan dari Lumajang

Kemungkinan besar, kata dia, penyebabnya karena air pasang laut dengan gelombang cukup tinggi ditambah intensitas hujan cukup tinggi, membuat air sungai meluap ke permukaan hingga mengenangi rumah warga dan jalanan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini