Saat ini langkah cepat diambil BPBD Makassar adalah memfokuskan penanganan evakuasi kepada warga yang masih terjebak genangan air di rumahnya, terutama di wilayah rawan genangan seperti di Perumnas Antang Blok 8 dan 10, dan kompleks Swadaya di Kecamatan Manggala serta jalan Katimbang Kodam 3, Kecamatan Biringkanaya.
"Kita prioritaskan dulu evakuasi warga, untuk mendapatkan tempat aman. Kami menurunkan personil dan perahu di Blok 8 dan 10 serta Kodam 3 serta komplek Swadaya," paparnya menjelaskan.
Data BPBD Makassar mencatat enam kecamatan yang dilanda puncak banjir mulai Selasa (7/12) , yakni Kecamatan Biringkanaya, Manggala, Panakukang, Tamalate, Tamalanrea, dan Rappocini.
Didata pula berapa jumlah unit rumah yang terdampak banjir di enam kecamatan tersebut. Tim masih melakukan asesmen atau pendataan, sebab ada tiga fase penanganan yang dilakukan, mulai siaga darurat, tanggap darurat dan pascabencana.
Menurut dia, banjir yang terjadi saat hujan lebat sejak Ahad (5/12) hingga Selasa (7/12) adalah hal yang luar biasa, dan baru kali ini hampir seluruh wilayah di Makassar terendam air.
Baca Juga:Berpotensi Banjir Rob, BMKG Minta Masyarakat di Daerah Ini Waspada
Kemungkinan besar, kata dia, penyebabnya karena air pasang laut dengan gelombang cukup tinggi ditambah intensitas hujan cukup tinggi, membuat air sungai meluap ke permukaan hingga mengenangi rumah warga dan jalanan.
"Penanganan saat ini bagi pengungsi telah berkoordinasi dengan instansi terkait, air bersih dari Damkar, masalah kesehatan tim Dinas Kesehatan. Untuk logistik disiapkan makanan siap saji pagi, siang dan malam di pos pengungsian," ujarnya. (Antara)