SuaraSulsel.id - Masih ingat cerita dalam Film Children of Heaven? Film Iran yang mengisahkan kakak dan adik harus bergantian memakai sepatu. Agar dapat pergi sekolah.
Kisah dalam film yang diproduksi tahun 1997 ini memiliki kisah yang mirip dengan kisah Nadia dan Riski di Baubau, Sulawesi Tenggara.
Mengutip telisik.id -- jaringan Suara.com, kakak beradik Nadia dan Riski belajar di salah satu Sekolah Dasar di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara.
Kedua viral di media sosial. Setelah terekam video bergantian menggunakan sepatu. Agar dapat pergi sekolah.
Baca Juga:Aneh! Pria di Singapura Terangsang saat Lihat Sepatu Wanita
"Semangatnya buat sekolah luar biasa, satu pasang sepatu dipake bergantian. Salut dengan baku sayangnya kedua bersaudara tersebut," tanggap Waode, salah satu warga Baubau.
Kedua kakak beradik yang kemudian diketahui bernama Nadia Blink (11 tahun) dan Riski Blink (9 tahun) melakukan hal tersebut. Karena sepatu salah satu dari mereka rusak.
Beruntungnya, kedua pelajar tersebut masuk sekolahnya bukan saat yang bersamaan, ada pagi dan siang, Tapi kalaupun sempat bersamaan, satu di antaranya terpaksa mengalah.
“Kalau saya masuk jam 10 pagi tunggu dia (Riski) selesai dulu baru saya pakai lagi sepatu itu,” tutur Nadia Sabtu (20/11/2021).
Tidak jarang aksi kedua kakak beradik tersebut menjadi bahan ejekan dari teman-teman sekolahnya.
Baca Juga:Kuliah Tatap Muka Dimulai, Simak Tips Beli Sepatu Baru yang Nyaman Untuk Ke Kampus
“Sering diejek-ejek, sering juga didorong,” tuturnya.
Sementara itu Kapolres Baubau AKBP Rio Tangkari merasa sangat tersentuh melihat kondisi kedua kakak beradik tersebut.
”Saya sangat terharu membayangkan dulu waktu saya kecil, kurang lebih pengalaman sama seperti mereka, dan saya ingin membesarkan hati mereka, saya ingin mereka tetap semangat di tengah keterbatasan, yakin Allah itu Maha Baik dan Maha Besar dengan segala bentuk jalan-Nya, memberikan pertolongan kepada umat-Nya yang mau berusaha,” tutur Kapolres Baubau.
Kapolres Baubau kemudian tergerak untuk memberi bantuan. Memberikan perlengkapan sekolah serta memberikan motivasi dan dorongan agar keduanya tetap melanjutkan pendidikan meskipun dalam keterbatasan.