"Samad kasih harga Rp17 ribu kemudian saya sampaikan ke Pak Nurdin. Pak Nurdin tawar Rp15 ribu, Samad tidak mau. Dia mau tetap Rp17 ribu, jadi itu yang disepakati," ujarnya.
Nurdin Abdullah kemudian sepakat membeli lahan tersebut Rp17 ribu per meter. Saat itu pembayarannya dilakukan sebanyak dua kali secara tunai.
"Saat itu saya panjar Rp100 juta ke Samad dan diurus legalitasnya. Awal Juni 2021," tutur Hasmin.
Tak hanya lahan milik Abdul Samad dan Nusran yang dibelinya. Ada juga atas nama Aminuddin dan Marsudi.
Baca Juga:Importir Aspal Sebut Nurdin Abdullah Pinjam Uang Rp4,6 Miliar Pakai Jaminan Ruko
Ia mengaku tak tahu menahu soal asal uang pembelian lahan tersebut. Ia tidak berani menanyakan ke Nurdin Abdullah.
Hasmin hanya disuruh mengambil uang tersebut di rumah jabatan secara tunai. Uang itu kemudian dibawa ke rumahnya di Maros lalu memanggil pemilik lahan dan dibayar lunas.
"Untuk Abdul Samad Rp2,2 miliar, Aminuddin Rp300 juta, Marsudi Rp100 juta, Nusran Rp500 juta lebih," rinci Hasmin.
Ditanya soal pemanfaatan lahan tersebut, Hasmin mengaku untuk kepentingan keluarga.
Nurdin Abdullah mau menjadikan lahan tersebut menjadi daerah pembibitan buah. Nantinya bibit buah itu akan dibagi secara gratis ke masyarakat.
Baca Juga:AM Parakkassi Beri Uang Sari Pudjiastuti Rp1 Miliar
"Yang saya tahu beliau beli tanah untuk kepentingan keluarga. Beli kebun untuk tempat pembibitan dan akan dibagikan ke masyarakat. Gratis," tukas Hasmin.