KPK Duga Nurdin Abdullah Beli Lahan dan Bangun Masjid Pakai Uang Gratifikasi

Jaksa Penuntut Umum KPK mendalami sejumlah keterangan saksi

Muhammad Yunus
Kamis, 30 September 2021 | 15:08 WIB
KPK Duga Nurdin Abdullah Beli Lahan dan Bangun Masjid Pakai Uang Gratifikasi
Foto masjid yang dibangun Nurdin Abdullah di Dusun Arra, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan [SuaraSulsel.id / Lorensia Clara Tambing]

"Tapi saya juga pernah bertemu dengan Nurdin Abdullah di rumah jabatan setelah lahan dibayar. Saat pembayaran saya ikut menyaksikan," tutur Nasruddin.

Hasmin yang juga Anggota DPRD Kabupaten Maros mengaku menjadi perantara antara beberapa pemilik lahan dan Nurdin Abdullah sebagai pembeli. Ia diminta Nurdin Abdullah untuk mengurus semua dokumen lahan tersebut.

Kata Hasmin, awalnya Kepala Dusun Arra menyampaikan bahwa ada lahan milik Abdul Samad yang cukup strategis di Kabupaten Maros akan dijual. Ia kemudian menyampaikan hal tersebut ke Nurdin Abdullah.

"Saya sampaikan ke Pak NA dan beliau suka tanahnya. Saya kan perantara, pak," ujar Hasmin.

Baca Juga:Importir Aspal Sebut Nurdin Abdullah Pinjam Uang Rp4,6 Miliar Pakai Jaminan Ruko

Nurdin Abdullah lalu meminta Hasmin untuk menawar harga. Nurdin minta ditawar Rp15 ribu per meter, namun oleh Abdul Samad ditolak.

"Samad kasih harga Rp17 ribu kemudian saya sampaikan ke Pak Nurdin. Pak Nurdin tawar Rp15 ribu, Samad tidak mau. Dia mau tetap Rp17 ribu, jadi itu yang disepakati," ujarnya.

Nurdin Abdullah kemudian sepakat membeli lahan tersebut Rp17 ribu per meter. Saat itu pembayarannya dilakukan sebanyak dua kali secara tunai.

"Saat itu saya panjar Rp100 juta ke Samad dan diurus legalitasnya. Awal Juni 2021," tutur Hasmin.

Tak hanya lahan milik Abdul Samad dan Nusran yang dibelinya. Ada juga atas nama Aminuddin dan Marsudi.

Baca Juga:AM Parakkassi Beri Uang Sari Pudjiastuti Rp1 Miliar

Ia mengaku tak tahu menahu soal asal uang pembelian lahan tersebut. Ia tidak berani menanyakan ke Nurdin Abdullah.

Hasmin hanya disuruh mengambil uang tersebut di rumah jabatan secara tunai. Uang itu kemudian dibawa ke rumahnya di Maros lalu memanggil pemilik lahan dan dibayar lunas.

"Untuk Abdul Samad Rp2,2 miliar, Aminuddin Rp300 juta, Marsudi Rp100 juta, Nusran Rp500 juta lebih," rinci Hasmin.

Ditanya soal pemanfaatan lahan tersebut, Hasmin mengaku untuk kepentingan keluarga.

Nurdin Abdullah mau menjadikan lahan tersebut menjadi daerah pembibitan buah. Nantinya bibit buah itu akan dibagi secara gratis ke masyarakat.

"Yang saya tahu beliau beli tanah untuk kepentingan keluarga. Beli kebun untuk tempat pembibitan dan akan dibagikan ke masyarakat. Gratis," tukas Hasmin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini