Saksi Mata Kekejaman KKB Papua di Kiwirok: Nyawa Orang Tidak Berharga

Saksi kekejaman Kelompok Kriminal Bersenjata Ngalum Kupel Pimpinan Lamek Taplo

Muhammad Yunus
Jum'at, 24 September 2021 | 16:07 WIB
Saksi Mata Kekejaman KKB Papua di Kiwirok: Nyawa Orang Tidak Berharga
TNI membantu warga sipil dan guru yang mengungsi dari Distrik Kiwirok karena ketakutan dengan teror separatis bersenjata, Rabu 22 September 2021 [KabarPapua.co / Dok Penrem 172/PWY]

“Selama ini aman, tapi kali ini saya sangat shock, tidak pernah melihat kejadian seperti itu. Nyawa orang seperti tidak berharga dipukuli lalu ditendang ke jurang yang dalamnya sampai 500 meter,” ucap Rospiani sedih.

Guru Rospiani Purba Enggan Kembali ke Kiwirok

Guru Rospiani memastikan tidak akan kembali ke Kiwirok setelah melihat kekejaman KKB di wilayah tersebut. Bahkan, ia sangat bersyukur bisa berkumpul dengan keluarga di Jayapura.

“Terima kasih TNI yang telah menyelamatkan kami hingga bisa bertemu suami, anak dan saudara di Jayapura,” tutupnya.

Baca Juga:Beredar Foto Nakes Gerald Sokoy Bersama KKB, Ini Kata Polisi dan TNI

Tragedi Kiwirok masih menyisakan duka mendalam. Belasan tenaga kesehatan yang mengabdi di garda depan menjadi korban kekejaman KKB. Satu tenaga kesehatan meninggal akibat kekejaman kelompok bersenjata di wilayah tersebut.

Korban diketahui bernama Gabriela Meilani (22). Perawat muda ini ditemukan di dalam jurang sedalam 300 meter. Berdasarkan kesaksian rekan sejawat, Gabriela dianiaya bersama dua perawat lainnya, bahkan ditelanjangi dan mengalami pelecehan seksual.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini