Cara Muslim Amerika Melawan Sikap Permusuhan Pasca Tragedi 11 September

Setelah 20 tahun serangan teroris di Amerika

Muhammad Yunus
Kamis, 23 September 2021 | 14:43 WIB
Cara Muslim Amerika Melawan Sikap Permusuhan Pasca Tragedi 11 September
Warga muslim Amerika [VOA}

Kembali ke bagian Barat Amerika Serikat, Olow berbagi sentimen yang sama.

"Saya pikir, pengalaman itu sebenarnya turut mendorong saya mencalonkan diri. Perasaan sebagai orang yang berbeda dan perasaan bahwa saya tidak diterima di sini. Saya menentang retorika itu dan menyatakan bahwa ini juga rumah saya,” katanya. "Ini adalah negara di mana saya tinggal paling lama, hampir dua puluh tiga tahun sekarang. Saya ingin menciptakan lingkungan di mana, terlepas dari apa yang dilakukan orang lain, kita tahu bahwa kita diterima di sini, bahwa kita aman di sini."

Mansoor Shams bergabung dalam militer Amerika sebagai marinir, dari 2000-2004. Ia mengingat-ingat betapa pelecehan yang diterimanya ketika itu memengaruhi hidupnya.

"Saya terkadang bertanya-tanya sekarang, mungkin saya akan bergabung lebih lama di Korps Marinir, mungkin saya (tidak) akan pensiun dari Korps Marinir seandainya saya tidak mengalami beberapa pengalaman itu karena apa yang mereka lakukan sangat berdampak pada saya sebagai manusia, sebagai pribadi. Bukankah saya juga manusia," kata Shams.

Baca Juga:Brand Lokal Go Global, Busana Muslim Karya Vivi Zubedi Siap Diekspor ke Mancanegara

Dia percaya bias-bias yang dialaminya kala itu masih ada hingga sekarang. Itu sebabnya ketika memesan akomodasi di tempat wisata Air Terjun Niagara baru-baru ini, Shams mengatakan kepada resepsionis hotel bahwa akomodasi itu untuk anak-anak yang akan menghadiri "rumah ibadah." Ia tidak mengatakan bahwa mereka sebenarnya akan ke masjid di sana.

"Karena saya bingung, kalau dia tahu, mungkin perlakuannya kepada saya akan berbeda. Mungkin mereka akan mengatakan bahwa, 'Oh, kami tidak ingin mereka datang ke sini.' Dan ini 20 tahun setelah 9/11, saya masih harus mempunyai perasaan seperti ini. Jadi, kita belum membuat banyak kemajuan. Begitu kan? Menurut saya, kita tidak bisa menyebut itu kemajuan." (VOA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini