Peneliti Sebut Manusia Sulawesi Punya DNA Sama Dengan Suku Aborigin dan Papua

Manusia pertama yang diklaim peneliti hidup di budaya kuno misterius atau Taolean

Muhammad Yunus
Selasa, 31 Agustus 2021 | 11:57 WIB
Peneliti Sebut Manusia Sulawesi Punya DNA Sama Dengan Suku Aborigin dan Papua
Kerangka manusia purba Toaleans. [Livescience]

Kotak itu seperti kuburan. Sebagian tertutup oleh batu dan tanah. Rangka saat itu belum diangkat karena keterbatasan alat.

"Kami tutup kembali pada tahun 2015 karena kendala peralatan dan waktu penelitian habis. Nanti pada tahun 2017 kita lakukan penelitian lagi dan kita angkat," tuturnya.

Tim Unhas saat itu juga tidak punya laboratorium untuk menganalisis kerangka itu lebih jauh. Untuk mengetahui umur, jenis kelamin, dan penyebab kematiannya, dari ras mana dan DNA-nya.

"Apalagi terbungkus dengan lapisan tanah, batu dan lain-lain," katanya.

Baca Juga:Kabar Gembira, 1000 Warga Sulsel Sembuh Dari Covid-19 Dalam Satu Hari

Belum lagi soal masalah biaya yang harus dikeluarkan cukup besar. Tim kemudian membawanya ke Universitas Hasanuddin untuk discan.

"Itupun kami sangat merasa berat karena kita tahu biaya lumayan untuk itu," ujarnya.

Tim Arkeolog Unhas kemudian bekerjasama dengan Univeristas Griffith Australia pada tahun 2018. Sebelumnya Unhas meminta bantuaan laboratorium di Amerika, tapi lagi-lagi soal biaya.

"Kita kekurangan dana untuk melakukan analisis. Di Amerika cukup luar biasa biayanya. Hampir setengah miliar dia minta. Artinya tidak mungkin dengan biaya kita dari Unhas," beber Akin Duli.

Berkat kerjasama dengan Australia, sampel kerangka kemudian dikirim ke laboratorium di Jerman. Laboratorium itu khusus mengkaji manusia prasejarah pada masa lampau.

Baca Juga:22 Daerah di Sulsel Sudah Bisa Belajar Tatap Muka

Dari hasil analisis, Besse adalah manusia tertua di Sulawesi. Ia ditemukan berumur 17-18 tahun saat meninggal. Tentang penyebabnya, kata Akin Duli, masih dalam tahap analisis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini