SuaraSulsel.id - Gitaris Dewa Putu Adhi mengungkap perjalanannya memilih Islam sebagai agamanya. Menjalankan ibadah salat dengan cara melihat buku.
Sejak kuliah sudah belajar Islam dan tahun 2014 sudah menjalankan sejumlah ibadah penganut Islam.
Saat mau mengubah dokumen sebagai seorang mualaf, ternyata Dewa tidak punya bukti pernah bersyahadat. Karena tidak tahu syarat untuk masuk Islam harus mengucapkan kalimat syahadat.
"Akhirnya bersyahadat dan dapat sertifikat. Urus KTP, dan menikah," kata Dewa di kanal Youtube Refly Harun.
Baca Juga:Kabar Gembira! Keterisian Tempat Tidur Rumah Sakit Rujukan Covid-19 Sulsel Menurun
Dewa Putu Adhi akhirnya mengucapkan kalimat syahadat tahun 2017. Dipandu oleh Doktor Zakir Naik. Kemudian disempurnakan syahadatnya oleh Pengurus Masjid Darussalam.
"Dari situ mulai belajar Islam. Tetangga dengan Ustad Adi Hidayat," ungkap Dewa.
Belajar dari beberapa ulama. Dewa mengaku merasa tertampar. Karena tidak bisa baca Alquran. Sementara banyak anak-anak kecil yang sudah hafal Alquran.
"Karena sudah memilih Islam saya jalan terus," ungkapnya.
Gitaris Dewa Putu Adhi mendapat hidayah. Setelah berusaha mempelajari agama Islam. Sebelumnya, pria bertato ini memeluk agama Hindu.
Baca Juga:1,8 Juta Warga Sulsel Sudah Disuntik Vaksin Covid-19
Gitaris Dewa Putu Adhi mengaku menemukan hidayah setelah menemukan ciri-ciri Nabi Muhammad SAW dalam kita suci agama Hindu.
Setelah memutuskan pindah keyakinan. Menjadi mualaf. Memeluk agama Islam. Kehidupan Dewa sebelum dan setelah memeluk Islam berubah drastis.
Dewa jatuh miskin setelah mualaf. Tidak punya uang untuk membayar biaya persalinan istri. Sampai akhirnya datang seorang mualaf keturunan China yang ikhlas membayar lunas semua biaya rumah sakit istrinya.
Dewa tidak menyebut siapa nama mualaf China yang membantunya saat itu. Dan Bagaimana ceritanya bisa datang memberikan bantuan.
"Merasa senang bercampur haru," ungkap Dewa dalam perbincangan bersama Refly Harun.