SuaraSulsel.id - Angka kematian akibat kasus Covid-19 meningkat. Satgas Covid-19 Sulsel mencatat angka orang meninggal di Sulawesi Selatan selama pandemi sebanyak 1.023 orang.
Adapun Sulawesi Selatan adalah salah satu daerah dengan kasus kematian tertinggi di Indonesia. Minggu kemarin, ada 19 orang yang dinyatakan meninggal dunia. Sementara yang dinyatakan positif ada 880 orang.
"Sampai hari ini ada 1.023 orang yang meninggal di Sulsel karena positif Covid-19," ujar Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Sulsel, Senin, 26 Juli 2021.
Ichsan mengatakan kebanyakan dari mereka yang meninggal karena punya penyakit komorbid. Kemudian ada yang belum divaksin.
Baca Juga:Duh! Warga Klaten Tertipu Jual Beli Tabung Oksigen, Warganet Murka
"Banyak juga yang lambat melapor kalau positif, sehingga lamban ditangani. Rata-rata mereka memilih isolasi mandiri, nanti parah baru datang," tambahnya.
Kantor Satgas Covid-19 Sulsel di samping Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi Jalan Lanto Daeng Pasewang, Kota Makassar, juga ramai bunyi sirine setiap harinya. Artinya, ada lagi yang meninggal.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ni'mal Lahamang mengatakan kasus kematian terus naik. Laporan terbanyak dari RSKD Dadi.
Hampir tiap hari mereka harus melakukan serah terima jenazah dengan pihak keluarga. Bahkan butuh tenaga relawan tambahan untuk melakukan pemulasaran.
"Kita butuh hingga 20 orang untuk pemulasaran jenazah pasien Covid-19 saat ini hanya sekitar 12 orang yang kita punya," ujar Ni'mal.
Baca Juga:Pemkot Makassar Akan Bagikan 100 Ribu Paket Bansos Selama PPKM Level 4
Hingga kini, kata Ni'mal ada sekitar 800 orang meninggal karena Covid-19 yang dikubur di Pemakaman Macanda. Sementara, kapasitasnya hanya 1.000 saja.
Untuk antisipasi, pihaknya segera melakukan penambahan kapasitas dengan membeli lahan warga sekitar.
Anak di Bawah Umur Paling Rentan Tertular
Pakar Epidemiolog Unhas Ridwan Amiruddin mengatakan yang paling harus dilindungi saat ini adalah anak-anak yang berusia di bawah 17 tahun. Mereka paling rentan kena Covid-19.
Pihaknya menemukan banyak anak yang terpapar. Bahkan sudah mencapai 10 persen.
"Tujuh hingga sepuluh persen dari angka orang yang positif di Sulsel adalah anak-anak," ujar Ridwan.
Ia mengatakan banyak faktor yang jadi penyebabnya. Salah satunya karena mobilitas pergerakan anak-anak saat ini mulai aktif.
Mereka mulai bermain dan bertemu dengan orang lain. Bahkan jarang yang menggunakan masker.
"Akibatnya paparan juga meningkat. Mereka mulai main, keluar rumah. Kadang juga tidak pakai masker, apalagi yang anak-anak SD," tuturnya.
Ia menambahkan varian Delta ini menyebabkan angka Covid-19 terus naik. Inilah yang kemudian bisa memicu peningkatan kasus kematian.
Pemerintah harus menurunkan angka tersebut. Salah satunya dengan melakukan testing dan tracing lebih dini.
"Agar bisa lebih awal diketahui dan bisa lebih cepat ditangani," ujarnya.
Di Sulawesi Selatan sendiri ada 11 orang yang dinyatakan tertular varian delta. Tertinggi di DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing