5 Sosok Perempuan Ini Disebut Srikandi Nuklir Indonesia

Himpunan Masyarakat Nuklir Indonesia merilis sejumlah nama peneliti nuklir

Muhammad Yunus
Jum'at, 23 Juli 2021 | 15:41 WIB
5 Sosok Perempuan Ini Disebut Srikandi Nuklir Indonesia
Inovasi Teknologi Nuklir di BATAN (Suara.com/Wivy)

Ditengah kesibukannya sebagai abdi Negara, juga terlibat dalam pengelolaan jurnal ilmiah yaitu sebagai Redaksi, Editor, Ketua Editor pada jurnal Buletin Epsilon terbitan PTKR BATAN (1998-2001) serta Editorial Board pada Nuclear Desalination International Journal.

Geni sangat berperan dalam persiapan dan pembangunan RDE (Reaktor Daya Eksperimental) jenis HTGR (High Temparature Gas Reactor). Saat ini sudah terbangun di kawasan Puspitek Serpong. Sebagai persiapan untuk pembangunan PLTN di Indonesia. Namun kelanjutan pembangunan reaktor ini terhambat.

4. Netty Herawati

Wanita kelahiran Pontianak, 29 Oktober 1965, sesungguhnya bukan ahli nuklir. Aslinya seorang ahli komunikasi lulusan S2 (1998) dan S3 (2005) dari Universitas Pajajaran, Bandung jurusan Ilmu Komunikasi.

Baca Juga:Daftar 21 Kabupaten di Sulsel, Perlu Anda Ketahui

Sejak thn 1990-sekarang adalah Staf Pengajar pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura, Pontianak.

Staf Pengajar untuk Program Magister Ilmu Sosial sejak 2006-sekarang untuk Fakultas dan Universitas yang sama, Pengajar pada Program Magister Kebijakan Adminstrasi Publik, Universitas terbuka (2011-sekarang) dan Pengajar pada Program Studi Magister Lingkungan Pasca Sarjana Universitas Tanjungpura(2014-sekarang).

Disamping profesinya sebagai seorang Pengajar Perguruan Tinggi, Wanita energik ini juga aktif dalam kegiatan-kegiatan nuklir sebagaimana Penulis jelaskan dibawah ini.

Sebagai seorang Pengajar Perguruan Tinggi, Netty telah melakukan berbagai penelitian dengan berbagai judul sesuai bidang keahliannya yaitu komunikasi sejak 2006-2020.

Dari 21 kegiatan penelitian yang ditekuninya sejak 2020, maka ada yang terkait dengan nuklir. Dari berbagai penghargaan yang diterimanya, maka ada satu penghargaan yang terkait nuklir yaitu “Best Paper pada Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir (SENTEN)”, 2020.

Baca Juga:Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 12,8 Miliar

5. Dewi Motik

Dewi Motik dikenal luas di Indonesia. Lahir dengan nama lengkap Cri Puspa Dewi Motik. Lahir di Jakarta, pada tanggal 10 Mei 1949.

Jenjang pendidikannya dimulai dari S1 Ekonomi di IKIP Rawamangun, Jakarta, Bachelor of Art di Florida University, AS, S2 Bidang Pengkajian Ketahanan Nasional, Univ. Indonesia, Jakarta, S3 Bidang Pendidikan, Kependudukan dan Lingkungan Hidup, di Universitas Negeri Jakarta.

Aktivitasnya meliputi berbagai bidang, mulai dari bidang usaha besar maupun UMKM, pendidikan, Sosial, perempuan, kecantikan, lingkungan hidup, dan lainnya.

Dewi Motik tertarik dengan nuklir atau atom saat usianya masih muda. Dia mengaku membaca tentang peristiwa Hiroshima dan Nagasaki yang hancur karena bom atom. Mengilhami Dewi untuk mencari tahu tentang atom, yang berlanjut ke nuklir.

Dewi sempat mengunjungi beberapa proyek nuklir di Finalndia, Swedia, dan Swiss.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini