SuaraSulsel.id - Setelah menawarkan paket keliling rumah sakit bagi warga yang tidak percaya adanya Covid-19. Dokter Indonesia Yuda Permana, tenaga kesehatan di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, mendapat sorotan media asing.
World Of Buzz, salah satu media Malaysia, menyoroti Dr Yuda Permana, Kepala Gugus Tugas Covid-19 Lombok, saat mengungkapkan rasa muaknya dan menawarkan paket wisata khusus untuk para penyangkal Covid-19.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada 18 Juli, media Malaysia tersebut mengulas tawaran Dr Yuda pada artikel berjudul Indonesian Doctor Offers Covid-19 Deniers ‘Free Tours’ In Hospitals To See The Horrors Of The Virus.
Salah satu dokter di Lombok Tengah tersebut menawarkan kepada para penyangkal covid-19 ‘wisata keliling’ gratis ke rumah sakit.
Baca Juga:Hal yang Perlu Diperhatikan Selama Menjalani Isoman
Paket wisata keliling tersebut bertujuan agar para penyangkal covid-19 melihat dengan mata kepala sendiri. Bagaimana para pasien berjuang melawan keganasan corona.
“Kalau ada dari masyarakat yang masih belum percaya dengan Covid-19, datanglah. Saya akan membawa Anda tur keliling rumah sakit dan kita akan melihat semua pasien yang terisolasi,” ujar Dr Yuda pada Sabtu 17 Juli 2021.
Dr Yuda juga mengatakan bahwa semua warga yang berminat akan diperlihatkan berbagai kondisi pasien Covid-19 dari gejala ringan hingga parah.
Yuda juga menawarkan kepada para penyangkal Covid-19 ini apakah akan memakai Alat Pelindung Diri (APD) atau tidak sama sekali saat tur tersebut. Pilihan mereka akan disepakati sebelum tur dimulai.
Para penyangkal Covid-19 juga harus sepakat tidak akan mengundurkan diri selama perjalanan, yang Dr Yuda sebut, bisa lebih dari satu hari.
Baca Juga:RSUD Belum Sediakan Ruang Operasi Khusus Pasien Covid-19, Nakes Jadi Lebih Rentan Tertular
“Saya akan membawa para penyangkal Covid-19 ini dalam sebuah tur perjalanan. Hari pertama kita bisa melihat kondisi rumah sakit yang menyedihkan. Pada hari kedua atau ketiga kita bisa menjenguk pasien yang memiliki gejala ringan atau berat seperti mereka yang membutuhkan ventilator untuk bernafas. Mungkin kita bahkan bisa melihat seorang pasien di ambang kematian,” jelas Yuda.
- 1
- 2