Kasus Covid-19 Sulsel Meningkat, Ahli Epidemiologi : Siap-Siap Sulsel Siaga Darurat

Penyebaran Covid-19 di Sulawesi Selatan terus naik

Muhammad Yunus
Jum'at, 16 Juli 2021 | 07:57 WIB
Kasus Covid-19 Sulsel Meningkat, Ahli Epidemiologi : Siap-Siap Sulsel Siaga Darurat
Petugas menyiapkan obat COVID-19 di gudang instalasi farmasi Dinas Kesehatan Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (15/7/2021). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

SuaraSulsel.id - Penyebaran Covid-19 di Sulawesi Selatan terus naik. Ahli epidemiologi menyebut daerah ini menuju siaga darurat.

Ahli epidemiologi Unhas Prof Ridwan Aminuddin mengatakan Sulsel harus siap dengan status darurat.
Keterisian tempat tidur di rumah sakit atau BOR sudah di atas 50 persen.

Angka ini, kata Ridwan sudah memperihatinkan. Batas normal BOR itu di bawah 40 persen.

"Melihat kenaikan kasus, kita harus siaga darurat," tegasnya, Jumat 16 Juli 2021.

Baca Juga:Pengajuan Izin Perikanan Nelayan Sulsel Dipangkas : 6 Hari Menjadi 19 Menit

Pada Kamis, 15 Juli 2021, Sulsel mencetak kenaikan tertinggi sejak bulan Maret lalu, yakni 594 kasus. Ada penambahan kasus dari sehari sebelumnya, yakni 550.

Hingga kini ada 5.362 orang yang terkonfirmasi positif aktif. Peningkatannya disebut naik 193 persen setiap bulannya.

Sementara 230 orang dinyatakan sembuh, dan lima orang meninggal dunia.

Jika diabaikan, kata Ridwan, maka Sulsel bisa seperti Jawa dan Bali. Apalagi ada daerah yang kembali zona merah.

Ridwan mengatakan Pemprov Sulsel bisa membuka lagi wisata Covid-19. Hal ini untuk mencegah tumpukan di rumah sakit.

Baca Juga:Plt Gubernur Sulsel Minta Bupati Gowa Lakukan Pembinaan ke Anggota Satpol PP

"Jangan campur pasien di rumah sakit. Mereka yang punya gejala ringan, sedang dan berat harus dipisah," tutur Ketua Tim Konsultan Satgas Covid di Sulsel ini.

Bagi masyarakat, Ridwan juga mengimbau untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Jika perlu memakai dobel masker.

"Jangan karena kasus sempat turun drastis membuat kita lupa diri akan kesehatan," ujarnya.

Direktur RSKD Dadi Arman Bausat menambahkan ketersediaan bed di rumah sakitnya juga penuh. Sebulan terakhir ada penambahan kasus yang sangat signifikan.

Arman mengatakan pihaknya punya 210 kapasitas tempat tidur. Saat ini terpakai penuh.

Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan awal kepada anak usia 12-18 tahun yang akan menjalani vaksinasi COVID-19 di RSUP Dr Mohammad Hoesin Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (10/7/2021). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan awal kepada anak usia 12-18 tahun yang akan menjalani vaksinasi COVID-19 di RSUP Dr Mohammad Hoesin Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (10/7/2021). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Genjot Vaksinasi

Pemerintah provinsi Sulawesi Selatan menggenjot vaksinasi. Saat ini sudah 19 persen warga yang sudah divaksin.
Data itu tercatat hingga 15 Juli pukul 12.00 wita. Mereka yang sudah divaksin terbanyak dari tenaga medis dan pelayan publik.

Pelaksana tugas Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengatakan ada 7.058.141 warga Sulsel yang jadi target untuk divaksin. Untuk tahap vaksinasi dosis pertama sudah ada 17 persen lebih.

"Atau sekitar 1,2 juta. Sementara untuk dosis dua 505 ribu orang lebih," ujar Sudirman.

Sudirman merinci ada 58.858 tenaga kesehatan target untuk divaksin. 57.922 orang sudah menerima tahap pertama, dan 51.033 orang menerima vaksinasi dosis dua. Kata Sudirman, sudah hampir rampung.

Kemudian, target untuk petugas publik 694.477 orang. Untuk dosis pertama ada 826.774 orang dan vaksinasi dosis dua sudah 358.670 orang.

Untuk lansia, targetnya 753.919 orang. Dosis pertama sudah ada 88.108 orang yang divaksin, sementara tahap dua 41.878 orang.

Untuk vaksinasi masyarakat umum dan rentan ada 4,5 juta orang. Sudah ada 245.368 orang menerima dosis pertama, dan 54.346 untuk dosis.

Sementara untuk vaksinasi pelajar dan remaja pada usia 12-17 tahun ada 978.890 orang. 674 orang diantaranya sudah divaksin tahap pertama.

"Ini yang kita genjot karena baru dimulai kemarin. Kita terus kebut," ujarnya.

Percepatan vaksinasi dilakukan sebagai upaya untuk mencegah penularan Covid-19. Ini juga sejalan dengan program pemerintah pusat yang mulai melaksanakan vaksinasi bagi pelajar dan remaja.

"Salah satu upaya cegah penularan dan program herd immunity dengan meminta kepada seluruh kabupaten dan kota untuk kebut vaksin," tuturnya.

Plt Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sulsel, Muhammadong mengatakan kebijakan awal untuk vaksinasi diberikan dengan batas usia 18 tahun ke atas. Namun sekarang usia anak 12 hingga 17 tahun sudah bisa diberikan.

"Sehingga kebijakan Pak Plt Gubernur untuk menyasar SMP dan SMA tepat. Sekarang ini sudah sementara kita koordinasikan dan kerjasama dengan BIN untuk pencanangan untuk bisa dilakukan di semua SMP dan SMA di kabupaten/kota," katanya.

Upaya ini sebagai bentuk vaksinasi tahap tiga di Sulsel agar bisa mencapai 7 juta dari target. Jika dalam satu bulan saja bisa mencapai 1 juta orang yang divaksin, maka tidak butuh setahun untuk mencapai target tersebut.

"Tapi kita maunya lebih cepat, lebih baik. Makanya kita kebut terus, bahkan sabtu minggu kita minta daerah tetap vaksinasi," tukasnya.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini