SuaraSulsel.id - Ryzal Syamsuddin, warga Kota Makassar dinyatakan meninggal dunia karena mengalami Happy Hypoxia. Gejala yang rentan dialami pasien Covid-19.
Rizal dinyatakan meninggal dunia pekan lalu di Jakarta. Padahal, ia tidak merasakan gejala berat. Setelah dinyatakan positif Covid-19.
"Hanya flu biasa, penciuman normal, nafsu makan juga normal," kata kerabat Rizal, Dian, Rabu, 14 Juli 2021.
Rizal kemudian menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Sejak tahun lalu, ia sudah work from home.
Baca Juga:Ribuan Warga Makassar Dengan Saturasi Oksigen Rendah Akan Menjalani Tes PCR
"Dia tidak pernah kemana-mana. Sudah setahun lebih WFH. Apalagi pas kasus naik," ungkapnya.
Rizal dinyatakan positif Covid-19 sejak tanggal 4 Juli 2021. Berselang tiga hari, dia ditemukan meninggal secara mendadak.
Dari hasil pemeriksaan dokter, dia dinyatakan happy hypoxia. Kadar oksigen di dalam darahnya terus menurun.
"Dia merasa sehat walau positif. Masih ketawa, makan, dan bekerja seperti biasa," ujar Dian.
Mereka yang mengidap happy hypoxia nyaris tanpa gejala. Namun, risikonya sangat fatal.
Baca Juga:Gegara Masalah Jagung, Jalling Tewas Dibacok Tetangga, Mayatnya Dibuang ke Kali
Guru Besar Fakultas Kedokteran Unhas Prof Idrus Paturusi mengatakan, salah satu gejala Covid-19 ini adalah happy hypoxia. Kondisi ini diakibatkan oleh kadar oksigen pasien Covid-19 yang terus menurun.
Mereka tidak merasakan gejala sama sekali. Bahkan masih beraktivitas seperti biasanya.
"Terlihat normal seperti tidak sakit apa-apa. Biasanya menyerang pasien tanpa gejala," ujar Prof Idrus, 14 Juli 2021.
Di Makassar, tim detektor bahkan menemukan hampir sekitar 5.000 warga yang memiliki saturasi oksigen yang rendah. Rata-rata di bawah 90 persen.
Hal ini, kata Idrus yang perlu jadi perhatian. Bahaya jika diabaikan. Di Jakarta, banyak kejadian fatal yang terjadi karena Happy Hypoxia. Nanti ketahuan pada saat meninggal.
"Karena orang tidak tahu kalau kadar oksigen di tubuhnya ini tidak ada. Habis, dan ini bahaya," tambahnya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing