Nurdin Abdullah Jadi Saksi di Pengadilan Negeri Makassar

Sidang terdakwa kasus suap dan gratifikasi proyek infrastruktur Sulsel, Agung Sucipto

Muhammad Yunus
Kamis, 10 Juni 2021 | 11:20 WIB
Nurdin Abdullah Jadi Saksi di Pengadilan Negeri Makassar
Gubernur Sulsel non aktif Nurdin Abdullah jadi tersangka KPK / [SuaraSulsel.id / Antara]

SuaraSulsel.id - Sidang terdakwa kasus suap dan gratifikasi proyek infrastruktur di Sulsel, Agung Sucipto dilanjutkan. Sidang digelar di ruangan Harifin Tumpah Pengadilan Negeri Makassar, Kamis, 10 Juni 2021.

Jaksa penuntut umum menghadirkan lima saksi pada sidang tersebut. Salah satunya adalah Gubernur Sulsel non aktif, Nurdin Abdullah.

Nurdin Abdullah saat ini juga ditetapkan sebagai tersangka kasus suap. Ia mendekam di Rutan KPK cabang Pomdam Jaya Guntur.

Nurdin Abdullah dihadirkan secara virtual dari rutan KPK. Ia memakai baju batik berwarna cokelat.

Baca Juga:Eks Ajudan Nurdin Abdullah Blak-blakan di Ruang Sidang, Sebut Nama Kontraktor Lain

Selain Nurdin, saksi lain yang hadir juga pengusaha atas nama, Petrus Yalim. Kemudian ada pegawai Bank BNI Cabang Arifrate, Siti Abidah Rahma.

Saksi lain ada Raymond Ferdinand Halim dan Andi Gunawan yang mengaku anak angkat Agung Sucipto.

Para saksi mengaku mengenal Agung Sucipto. Salah satunya Direktur PT Agung Perdana Bulukumba, Raymond Ferdinand Halim.

Raymond mengaku sudah mengerjakan proyek Pemprov Sulsel sejak tahun 2019 hingga 2020. Proyek itu khusus pengerjaan jalan di Bulukumba dan sekitarnya.

"Jalan Munte-Bontolempangan dikerjakan Agung Perdana pada tahun 2019. Kemudian, PT Cahaya sepang tahun 2020, Palampang- Bontolempangan," kata Raymond.

Baca Juga:KPK Telisik Perintah Penggunaan Dana Nurdin Abdullah ke Plt Gubernur Sulsel

Raymond mengaku pada pengerjaan tersebut, Raymond pernah dihubungi oleh Edy Rahmat, Mantan Sekretaris Dinas PUTR Pemprov Sulsel.

Ia meminta bantuan. Agung Sucipto sebagai pemilik perusahaan kemudian memerintahkan agar ditransferkan uang Rp 5 juta.

Begitu pun saat Nurdin Abdullah melakukan kunjungan kerja ke Bulukumba, Agung meminta agar Raymond menyiapkan uang Rp 10 juta.

Raymond juga mengaku setiap ada pejabat Pemprov Sulsel yang mau ke Bulukumba, ia selalu yang dihubungi. Para pejabat itu selalu minta difasilitasi hotel gratis.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini