SuaraSulsel.id - Rapat kerja cabang (Rakercab) DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Gowa di Gedung D'Bollo yang dihadiri 18 PAC berlangsung ricuh.
Sebanyak 12 Pimpinan Anak Cabang (PAC) meminta Dewan Pengurus Cabang (DPC) PDI Perjuangan Gowa dibekukan.
Salah satunya PAC Kecamatan Bontonompo Nasution, kepada wartawan mengatakan, tidak ada ruang bagi PAC menyampaikan kondisi wilayahnya masing-masing.
Sehingga, kata Nasution, Rakercab yang diselenggarakan Kamis 27 Mei 2021 diduga seakan-akan hanya settingan.
Baca Juga:Ancaman Buat PDI Perjuangan, Pendukung Jokowi Merapat ke Ganjar Pranowo
"Rakercab kemarin seakan disetting bagi kami untuk hanya datang duduk diam dan pulang. Tidak adanya ruang bagi kami (PAC) untuk menyampaikan kondisi-kondisi yang terjadi di masing-masing PAC," kata Nasution kepada KabarMakassar.com -- jaringan Suara.com melalui pesan WhatsApp.
Nasution juga mengungkapkan alasan Rakercab yang dilaksanakan secara singkat di Gedung D' Bollo kemarin tidak mendasar dan cenderung menganggap PAC tidak paham berorganisasi.
"Alasan dari pihak panitia dan DPC gedung mau dipake. Puang Ketua DPD PDIP Provinsi punya agenda lain. Ini sama sekali alasan yang tidak mendasar dan cenderung menganggap kami ini PAC tidak tahu berorganisasi," ungkapnya.
Dampaknya, 12 PAC meminta DPC PDIP Kabupaten Gowa dibekukan.
"Maka dengan Alasan itu kami PAC, 12 PAC lainnya menolak hasil Rakercab dan mendesak pengurus DPC untuk dievaluasi. Terima kasih," sebut Nasution.
Baca Juga:Jika Ditolak PDI Perjuangan, Ade Armando: Ganjar Pranowo Tetap Penerus Jokowi Sesungguhnya
Salah satu Anggota Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kabupaten Gowa Indar juga menanggapi hal tersebut. Menurutnya 12 PAC yang meminta DPC dibekukan karena dampak dari kisruh Rakercab.
- 1
- 2