2 Guru Meninggal Usai Divaksin, Gubernur Ali Mazi : Kehendak Allah SWT

Dua orang guru di Sulawesi Tenggara meninggal dunia usai disuntik vaksin jenis Sinovac

Muhammad Yunus
Selasa, 25 Mei 2021 | 07:24 WIB
2 Guru Meninggal Usai Divaksin, Gubernur Ali Mazi : Kehendak Allah SWT
Gubernur Sulawesi Tenggara, M Ali Mazi, di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (8/11). (ANTARA/Desca Natalia)

SuaraSulsel.id - Dua orang guru di Kota Baubau dan Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara, meninggal dunia usai disuntik vaksin jenis Sinovac.

Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi enggan menanggapi kasus meninggalnya guru tersebut. Ali Mazi mengatakan, persoalan tersebut mestinya ditanyakan kepada gugus tugas C0VID-19.

Karena petugas Covid-19 yang berwenang menjawab persoalan tersebut.

“Kalau itu saya kira bukan ranahnya saya, itu kita serahkan kepada gugus tugas untuk melihat," kata Ali Mazi saat ditemui di Gedung Paripurna DPRD Sulawesi Tenggara, Senin 24 Mei 2021.

Baca Juga:Ngeri! Guru SD Tewas Bersimbah Darah di Toba

Menurut Ali Mazi, soal penyebab kematian dua orang guru tersebut telah menjadi kehendak Allah SWT.

“Soal penyebab dan akibat itu saya kirakan menyangkut ajal kita tidak tahu, semua kehendak Allah,” katanya kepada telisik.id -- jaringan Suara.com

Sebelumnya, seorang guru SMP Negeri 1 Kota Baubau, La Hinu (59), dilaporkan meninggal dunia usai divaksin COVID-19 jenis Sinovac, Kamis (20/5/2021) sekira pukul 08.00 Wita.

Berdasarkan pengakuan dari anak korban, Rahmat Hidayat, ayahnya sudah tidak sadarkan diri usai sekira 4 jam diberikan vaksin. Saat dibawa ke rumah sakit, dokter mengatakan denyut jantung sudah tidak ada.

Rahmat mengatakan, ayahnya sudah 15 tahun menderita diabetes melitus. Sehingga keluarga telah mewanti-wanti ayahnya untuk tidak divaksin.

Baca Juga:Lima Pinjol Ikhlas Bebaskan Utang Pokok dan Bunga Guru TK Malang

Namun sayang, tanpa sepengetahuan keluarga, La Hinu melakukan vaksinasi di sekolah sebagai syarat dari Dinas Pendidikan untuk pembelajaran tatap muka.

Jubir Gugus Tugas COVID-19 Baubau Lukman mengatakan, La Hinu sudah menjalani screening kesehatan sebelum divaksin.

“Yang bersangkutan menandatangani persetujuan pemberian vaksinasi, dan pos vaksinasi dilakukan pemantauan 20 sampai 30 menit,” kata Lukman.

Lukman menambahkan, korban saat menjalani screening kesehatan kondisi kadar gulanya stabil, tetapi sebelum ke rumah sakit, kadarnya gulanya naik menjadi sekitar 400.

“Jadi dari data-data yang ada, kami menyakini bahwa kejadian tersebut tidak terkait dengan pemberian vaksin COVID-19,” ujarnya.

Kasus yang sama, seorang guru honorer di SDN 1 Kusambi, Mubar, Nurmiati (42) meninggal dunia, pada Minggu (23/5/2021) pagi.

Nurmiati diketahui menjalani vaksinasi bersama rekan guru dan kepala sekolahnya pada Selasa (18/5/2021) atau lima hari lalu di Puskesmas Sidamangura.

La Ode Zainal, sepupu Nurmiati mengatakan, saat meninggal ada busa keluar dari mulut sepupunya itu.

Zainal yang juga Nakes di Puskesmas Sidamangura mengatakan, sebelum vaksinasi, terlebih dahulu dilakukan skrining. Saat di skrining Nurmiati tidak mempunyai penyakit bawaan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini