SuaraSulsel.id - Angka putus sekolah di Kota Makassar sangat tinggi. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat potensi angka putus sekolah untuk anak usia wajib sekolah dari jenjang SD ke SMP mencapai 33 ribu.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menilai hal ini menjadi mengkhawatirkan dan harus ada pembenahan secara total.
"Jika dari TK ke SD masih aman, tapi dari SD ke SMP ada 33 ribu anak yang tidak sekolah, ngeri," kata Dani, dilansir dari terkini.id--jaringan suara.com, Senin (17/5/2021).
Penyebab tingginya angka putus sekolah salah satunya karena jumlah sekolah SMP Negeri di Kota Makassar terbatas.
Baca Juga:Hari Pertama Kerja, Arus Lalin di Salemba Raya Ramai Lancar
Saat ini, jumlah sekolah SMP Negeri di Makassar sebanyak 56 dengan estimasi daya tampung sebesar 13.806 siswa.
Sementara sekolah SMP Swasta sebanyak 166 sekolah dengan estimasi daya tampung 7.572 siswa. Berdasarkan data Dinas Pendidikan rata-rata pelajar SD yang lulus tiap tahun sebanyak 24.408 orang.
Danny mengaku akan melakukan hidridisasi pendidikan dengan penerimaan siswa setiap sekolah menjadi dua kali lipat.
"Saya bagi dua, separuh sekolah online dan separuh lagi sekolah offline. Itu akan bertukar-tukar,” kata dia.
Selain itu, ada sekolah alam yang konsep belajarnya tak bertumpu di dalam kelas. Ia mengatakan anak-anak akan belajar langsung dari alam.
Baca Juga:Varian Virus Corona India Punya Mutasi Ganda, Apa Aja itu?
"Namanya kelas alam, jadi ada yang belajar di Benteng Sompa Upu, Pantai, di pulau dan tempat lain," tukasnya.