Hajar 2 Legislator Pakai Double Stick, Petinggi PDIP Dilaporkan ke Polisi

Dua korban mengalami luka di bagian kepala setelah dihantam menggunakan double stick

Muhammad Yunus
Selasa, 04 Mei 2021 | 08:18 WIB
Hajar 2 Legislator Pakai Double Stick, Petinggi PDIP Dilaporkan ke Polisi
Ketua PDIP Takalar Andi Noor Zaelan / [Istimewa]

SuaraSulsel.id - Tidak terima dengan penganiayaan yang dilakukan oleh Ketua PDIP Takalar Andi Noor Zaelan alias Andi Ellang, dua Anggota DPRD Takalar Johan Nojeng dan Bakri Sewang melapor ke Polres Takalar.

Johan dan Bakri tidak terima dengan perlakuan kasar dan anarkis Andi Ellang.

“Kami sudah melaporkan saudara Andi Ellang ke Polres Takalar, ini sudah keterlaluan,“ kata Bakri Sewang, Senin, 3 Mei 2021.

Johan menduga, Andi Ellang telah merencanakan penganiayaan. Karena membawa double stick ke dalam ruang rapat.

Baca Juga:Rusak Hutan, Wakil Ketua DPRD Takalar Dijerat Pidana Berlapis

Ia menegaskan, legislator seperti Andi Ellang tak pantas duduk sebagai wakil rakyat yang seharusnya menjadi teladan.

“Ini sepertinya memang ada unsur perencanaan untuk melakukan penganiayaan, karena pelaku dengan sengaja membawa masuk double stick ke ruang sidang yang disembunyikan dibalik pinggang celananya, harus ditangkap ini orang,” kata Johan Nojeng.

Sebelumnya, rapat LKPj di Ruang Badan Musyawarah DPRD Kabupaten Takalar ricuh. Ketua Badan Kehormatan DPRD Takalar Andi Noor Zaelan alias Andi Ellang mengeluarkan double stick dari pinggangnya dan menyerang 2 Anggota DPRD saat terjadi keributan.

Kepala Anggota DPRD Johan Nojeng dari Fraksi Takalar Hebat pun bersimbah darah di Ruang Bamus. Terkena hantaman double stick berulang- ulang. Peristiwa terjadi sekitar pukul 14.40 Wita, Senin 3 Mei 2021.

Legislator dari PBB itu terpaksa harus dilarikan ke RSUD H Pajonga Daeng Ngalle untuk mendapatkan perawatan intensif. Dari hasil perawatan, Johan Nojeng diketahui mengalami luka dengan tujuh jahitan di bagian kepala dan luka satu jahitan di lengan kiri.

Baca Juga:Dua Tersangka Penyebar Video Porno Petinggi PDIP Tak Ditahan

Anggota DPRD Takalar Johan Nojeng dirawat di RSUD Takalar setelah dihantam double stick oleh Ketua PDIP Takalar Andi Noor Zaelan, Senin 3 Mei 2021 / [Istimewa]
Anggota DPRD Takalar Johan Nojeng dirawat di RSUD Takalar setelah dihantam double stick oleh Ketua PDIP Takalar Andi Noor Zaelan, Senin 3 Mei 2021 / [Istimewa]

Bukan hanya Johan Nojeng, Anggota DPRD dari PAN Bakri Sewang juga memgalami luka robek di kepala dan memar di lengan sehingga harus juga dirawat di RSUD Takalar.

Mengutip dari Manifesto.id, Johan Nojeng mengatakan, kejadian bermula saat dirinya memprotes usaha pembahasan ulang panitia LKPj yang sehari sebelumnya sudah dilakukan dan sudah ditetapkan.

”Andi Elang (Andi Noor Zaelan) marah karena saya protes dan meminta agar dilakukan pooling untuk menentukan apakah pembahasan pembentukan panitia LKPj dilakukan ulang atau tidak. Karena kemarin itu sudah selesai dan kuorum,” kata Johan saat ditemui di ruang IGD RS Padjonga Daeng Ngalle.

Karena tidak terima diprotes, Andi Noor Zaelan lantas mengeluarkan double stick di pinggangnya dan mengucapkan kata- kata kurang ajar.

”Pelaku langsung menyerang saya, saya tidak bisa hitung berapa kali dihantamkan ke saya. Akibatnya kepala saya dapat tujuh jahitan, dan 1 jahitan di lengan kiri,” ujar Johan.

Hal sama diungkapkan Ketua Fraksi PAN Bakri Sewang. Bakri juga ikut jadi korban aksi koboi dari Legislator PDIP tersebut.

“Tadi itu sedang berlangsung rapat pembentukan pansus LKPj, saya juga ikut diserang pelaku, pemicu ini masalah adalah Ketua DPRD Takalar yang tidak becus memimpin sidang,” kata Bakri.

Aksi Andi Ellang disebut bukan kali pertama. Pada medio tahun lalu, Andi Ellang juga sempat ribut dengan salah satu ASN Pemkab Takalar di pinggir Lapangan Makkatang Daeng Sibali.

Adu mulut dengan kata- kata pedas dilayangkan oleh keduanya. Namun, waktu itu tidak sempat terjadi adu jotos karena sang ASN terkait tidak menunjukkan rasa takut. Bahkan, ASN yang sempat bertugas di bagian ekonomi Pemkab Takalar itu melawan.

Atas kejadian itu, politisi PDIP yang juga menjabat sebagai Ketua BK DPRD Takalar itu berulang kali memanggil ASN bersangkutan untuk disidang di DPRD.

Namun, ASN Pemkab Takalar itu tidak menggubris panggilan BK DPRD sampai kasus itu lenyap.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini