SuaraSulsel.id - Salah seorang kru yang ikut tenggelam bersama KRI Nanggala 402 adalah Kapten Laut (P) I Gede Kartika, perwira asal Gorontalo.
Perwira yang menjabat Kepala Departemen Operasi Pelayaran Kapal Selam KRI Nanggala-402 itu diketahui berasal dari Randangan, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo.
Setelah empat hari hilang kontak. Kapal selam KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam. KRI Nanggala-402 membawa 53 perwira dan personel terbaik TNI AL. Salah satu dari perwira tersebut diketahui berasal dari Gorontalo.
Kapten Gede Kartika merupakan putra sulung pasangan I Nengah Renes dan Ni Wayan Sudarmi. Orang tua Kapten Gede Kartika berasal dari Bali.
Baca Juga:Ucapan Duka Karamnya KRI Nanggala 402 dari Jajaran Menteri Ekonomi
Mengutip dari gopos.id -- jaringan Suara.com, kedua orang tua Kapten Gede Kartika pindah dari Bali ke Randangan (transmigrasi) pada 1988 silam.
Kapten Gede Kartika lahir di Randangan pada 1988, beberapa saat setelah kedua orang tuanya berada di Randangan.
Kapten Gede Kartika diketahui pernah mengeyam pendidikan di SMA Negeri 3 Gorontalo. Sulung dari tiga bersaudara itu masuk SMA Negeri 3 Gorontalo pada 2002 dan lulus pada 2005. Pada 2007 Kapten Gede Kartika memilih melanjutkan pendidikan di Akademi Angkatan Laut Surabaya, Jawa Timur.
Kapten Gede Kartika menamatkan pendidikan di Akademi Angkatan Laut Surabaya pada 2010. Ia merupakan salah satu lulusan terbaik dan dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Saat ini Kapten Gede Kartika tinggal bersama istri dan seorang anaknya di Jl. Sahabudin, RT 04, RW 05, Sukolilo Baru, Bulak, Surabaya. Kabarnya, istri Kapten Gede Kartika sedang mengandung anak kedua.
Baca Juga:Pesan Terakhir Serda Harmanto, Kru KRI Nanggala ke Istri: Jaga Anak-anak
