SuaraSulsel.id - Penjualan pakaian muslim di pelataran Masjid Al Markaz Makassar turun hingga 50 persen. Efek pandemi Covid-19 memicu penurunan omzet penjualan.
Setiap tahunnya, di bulan ramadhan, ratusan pedagang selalu memeriahkan pelataran Masjid Al Markaz. Paling banyak menjual busana muslim.
Salah satu pedagang, Ninna (42 tahun) mengatakan, bulan ramadhan tahun ini tak seramai tahun sebelumnya. Ia bahkan khawatir bisa-bisa merugi.
Ninna adalah pedagang musiman yang sudah tujuh tahun menjual di Masjid Al Markaz. Dulu, setiap tahunnya, ia mengaku bisa meraup omzet Rp 5 juta per hari.
Baca Juga:Satu Kekurangan Persija di Piala Menpora Menurut Farias: Tak Ada Evan Dimas
"Sekarang sudah susah sekali. Pembeli dalam sehari bisa dihitung jari. Kadang dua orang ada sudah syukur. Sepi sekali," kata Ninna, Sabtu, 17 April 2021.
Ia mengaku Pandemi Covid-19 memang paling terasa dampaknya. Selain distribusi barang yang terhambat dari Jakarta, pengunjung juga menurun drastis.
Pemerintah dan panitia ramadhan membatasi pengunjung. Jam operasional juga dibatasi, hanya boleh sampai pukul 22.00 Wita.
"Dulu kan sepuasnya, mau menjual sampai jam berapa boleh. Sekarang dibatasi hanya boleh jam 5 sore sampai jam 10 malam. Pembeli juga menurun drastis," jelasnya.
Untuk mensiasati kerugian, Ninna bahkan berencana mengobral murah barang dagangannya menjelang lebaran.
Baca Juga:Persija Vs PSM Makassar, Novri Setiawan Berharap Tak Ada Adu Penalti
Yang sebelumnya dijual dengan harga Rp 100 ribu sampai Rp 300 ribu, bisa diturunkan hingga 50 persen.