Tak heran, ada perguruan tinggi swasta ternama di Makassar yang menawarinya beasiswa secara gratis hingga selesai. Mirdan masih merahasiakan kampus tersebut.
Mirdan mengaku, terakhir berkomunikasi dengan Raihana dan orang tuanya dua hari lalu. Memang cukup sulit untuk menelpon, jaringan telepon di sana tidak ada.
"Saya sudah uruskan, terserah mau masuk kelas atau mau belajar online, kampus juga berikan kemudahan," jelasnya.
Semangat Raihana untuk belajar patut diacungi jempol. Mirdan bahkan mengaku Raihanna sangat keras kepala jika menyangkut soal pendidikannya.
Baca Juga:Suasana Uji Coba Sekolah Tatap Muka di SDN Kenari 08
"Dia tidak mau dilarang, dia mau belajar normal seperti teman-teman lainnya. Jadi kita juga, ya sudah, asal tidak membebani kesehatannya," jelasnya.
Sementara, Ayah Raihana, Irmawanto mengaku anaknya punya keinginan besar. Ia ingin menjadi dokter.
Raihanna belajar banyak dari pengalamannya selama menjalani proses pengobatan. Ia melihat bagaimana rumitnya keluar masuk rumah sakit dengan segala persyaratan dan biaya.
Itu lah alasan kenapa Raihanna selalu berkeras untuk tidak ketinggalan mata pelajaran. Ia juga ingin jadi lulusan terbaik di sekolahnya.
"Itu kenapa dia mau jadi dokter. Supaya bisa sembuhkan orang-orang sekitarnya yang sakit," ujar Irmawanto.
Baca Juga:Curhat Fajar Siswa SD saat Masuk Kelas Lagi: Sekolah Online di Rumah Jenuh
Namun, harapan itu bisa pupus. Tak ada lagi biaya untuk pendidikan. Semua habis untuk biaya pengobatan.