Gawat ! Pemprov Sulsel Terlilit Utang, Hampir Setengah Triliun

Pemprov Sulawesi Selatan terlilit utang hingga ratusan miliar rupiah. Kas daerah kini disebut kosong.

Muhammad Yunus
Minggu, 14 Maret 2021 | 09:44 WIB
Gawat ! Pemprov Sulsel Terlilit Utang, Hampir Setengah Triliun
Kondisi Stadion Mattoanging atau Stadion Andi Mattalatta Makassar pasca dibongkar Pemprov Sulsel, Rabu 3 Maret 2021 / [SuaraSulsel.id]

"Misalnya saja untuk jalan yang awalnya dikerjakan 10 kilometer, mungkin dikurangi menjadi 8 kilometer. Yang pasti tetap jalan, tetapi volume pekerjaan yang berkurang," bebernya.

Awalnya, ada total Rp 196 miliar yang akan direfocusing. Tetapi belakangan jumlahnya kian bertambah.

Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman mengatakan awalnya refocusing anggaran hanya 8 persen. Tetapi kini melebar jadi 20 persen.

Semua untuk membayar utang yang menumpuk. Utang yang dimaksud adalah gaji tenaga non ASN yang belum dibayarkan sejak Januari.

Baca Juga:Kasus Suap Nurdin Abdullah, KPK Periksa 7 PNS Sulsel di Kantor Polisi

Belum lagi utang ke kontraktor yang tak kunjung tuntas. Beban keuangan diakuinya sangat besar.

Sudirman bahkan sudah mengumpulkan Tim Gubernur untuk percepatan pembangunan (TGUPP) dan semua Kepala OPD untuk membahas ini. Utang harus terbayar, setidaknya hingga Maret.

Kepala Bidang Anggaran Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sulsel Sakura menambahkan, beban keuangan semakin berat karena transfer dari pemerintah pusat juga ngadat.

Hingga kini, baru Rp 400 miliar yang masuk ke kas. Sementara kebutuhan penggajian pegawai hingga tunjangan lain juga mendesak.

"Prioritas utama kita sekarang ini bagaimana menyelesaikan utang dulu. Belum lagi pembayaran TPP pegawai dan yang lainnnya," tegasnya.

Baca Juga:Nurdin Abdullah Kena Operasi Tangkap Tangan atau Tangkap Tidur?

Mau tidak mau, kata Sakura, pemangkasan anggaran juga akan lebih banyak. Termasuk untuk bantuan keuangan daerah yang awalnya Rp 500 miliar akan dipangkas 50 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini