Anggota DPRD Bone Pertanyakan Pengelolaan Lingkungan Pabrik Gula Bone

PTPN akan terus berkomitmen memperbaiki pengelolaan lingkungan hidup dan pabrik gula

Muhammad Yunus
Rabu, 24 Februari 2021 | 15:32 WIB
Anggota DPRD Bone Pertanyakan Pengelolaan Lingkungan Pabrik Gula Bone
Pabrik gula Camming Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan / [SuaraSulsel.id / istimewa]

SuaraSulsel.id - Pertemuan membahas pengelolaan lingkungan hidup di sekitar pabrik gula unit usaha PTPN XIV.

Isu yang sempat diskusikan adalah berbagai macam jenis pencemaran. Isu pencemar terbagi menjadi beberapa pokok bahasan.

Menurut Wardi Samad, Kepala Bagian Teknik, Pengolahan, dan Pemasaran PTPN XIV, PTPN akan terus berkomitmen memperbaiki pengelolaan lingkungan hidup dan pabrik gula terkait akan mensosialisasikan pelaksanaannya ke masyarakat sekitar. Melalui pemerintahan setempat untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.

“Akan dilakukan sosialisasi kepada masyarakat. Pengelolaan lingkungan hidup di pabrik gula memenuhi ketentuan penilaian kinerja lingkungan yang ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup. Jika nantinya ada hal tidak diinginkan akan dilakukan pemeriksaan bersama dengan melibatkan lembaga yang kompeten BLHD maupun laboratorium Kementerian Perindustrian/Balai Besar Industri Hasil Perkebunan," ujar Wardi Samad, Selasa (23/02/2021).

Wardi Samad mengatakan Pabrik Gula Bone dan Takalar telah memperoleh PROPER dengan predikat BIRU dari Kementerian Lingkungan Hidup.

Baca Juga:Dapat Penghargaan dari LHK, Bima Arya Akan Kendalikan Sampah

PTPN XIV juga akan terus memanfaatkan limbah pabrik gula berupa blotong. Dia juga menerangkan metode close loop.

“Kami tetap akan melakukan optimalisasi pemanfaatan limbah padat/blotong untuk pupuk kompos tanaman tebu. Penekanan losis adalah upaya untuk menekan sumber pencemaran, sehingga air limbah dapat digunakan kembali (reuse/recycle) melalui metode close loop. Kita juga menghemat pemaikaian air/efisiensi energi pompa water intake," ujarnya.

Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bone, Andi Akbar Yahya mengatakan, pabrik gula memiliki tren positif. Namun, ada tindak lanjut yang perlu dibenahi.

“Pada umumnya positif. Namun ada hal yang perlu direspon untuk peningkatan pengelolaan lingkungan hidup. Pertemuan lebih lanjut akan dilakukan Komisi III dan meminta bertemu langsung dengan Direktur PTPN XIV yang tadi berhalangan hadir. Sebab beliau menghadiri pertemuan urusan lahan di Maluku yang dihadiri Wakil Menteri ATR,” ujarnya.

Usul Tanam Kelapa Sawit

Baca Juga:17 Hektare Lahan Pabrik Gula Camming Diklaim Warga, PTPN Ajukan Banding

Pada kesempatan tersebut, Andi Akbar Yahya juga menyarankan agar PTPN XIV dapat mengoptimalkan lahan di Pabrik Gula Bone dan disosialisasikan juga kepada masyarakat.

Pemanfaatan lahan dengan komoditi kelapa sawit dapat direspon baik oleh masyarakat. Hal lain diharapkan dapat membuka lapangan kerja bagi warga lokal.

“Masyarakat berharap ada pemanfaatan lahan Pabrik Gula di Bone untuk dijadikan kebun kelapa sawit. Dengan adanya pengembangan kelapa sawit di Bone oleh PTPN XIV diharapkan pada lahan-lahan masyarakat juga dapat menanam kelapa sawit sebagai petani plasma seperti di Kabupaten Luwu Utara dan Luwu Timur," ujar Akbar.

Pertemuan ini juga dihadiri Ketua Komisi III A Suaedi.

Andi Arwan Manajer Pabrik Gula Bone dan Camming membahas juga perihal lahan HGU yang sampai saat ini belum dimanfaatkan seluruhnya dengan komoditas tebu. Serta kemungkinan pengembangan komoditas kelapa sawit.

Akan tetapi alih komoditi dari tebu ke kelapa sawit ini harus diproses sesuai peraturan yang berlaku dan tidak langsung dirubah sesuai kehendak direksi.

Harus ada kajian yang komprehensif terkait dengan alih komoditi baik secara legal dan finansial, serta harus mendapatkan persetujuan baik dari Pemegang Saham dan Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan.

“Lahan HGU yang belum ditanami tebu bisa dimanfaatkan untuk penanaman kelapa sawit. Ini melalui rekomendasi penggunaan lahan dan diarahkan pada lahan yang sesuai," ujarnya.

Andi Arwan juga menjelaskan tentang peluang terbukanya lapangan kerja bagi tenaga lokal dan peluang bagi petani sekitar lokasi untuk bermitra sebagai petani plasma jika pembangunan kebun kelapa sawit ini bisa terlaksana.

“Tenaga kerja untuk pembangunan kebun kelapa sawit bisa didapat dari perekrutan tenaga kerja lokal yang tersedia di kecamatan Sibule, Cina, dan Mare. Perkebunan Kelapa Sawit ini juga memberi peluang kepada petani sekitar lokasi yang ingin bermitra sebagai petani plasma,” tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini