SuaraSulsel.id - Korban gempa yang berada di pengungsian meninggal dunia. Korban bernama A’ling, pria 47 tahun.
A'ling meninggal di tenda pengungsian setelah bertahan 6 hari dalam kondisi sakit – sakitan.
A’ling adalah Warga Lingkungan Padang Baka Kelurahan Rimuku Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), menghembuskan nafas terakhir di tenda pengungsian yang tak jauh dari rumahnya.
“Almarhum menghembuskan nafas terakhir sekira pukul 21.30 waktu Mamuju, tadi malam,” kata Darmi yang tak lain istri almarhum kepada pojokcelebes.com -- jaringan suara.com
Baca Juga:Penduduk Sulsel Bertambah 1 Juta, Perempuan Lebih Banyak dari Laki-laki
Darmi mengaku, almarhum suaminya diketahui mengidap penyakit komplikasi sejak dua bulan terakhir. Menahan rasa sakit selama enam hari di tenda pengungsian. Selama di tenda pengungsian almarhum pernah mendapat pengobatan dari tim medis.
“Sudah dua bulan suami saya sakit komplikasi menderita penyakit ginjal dan kelainan pada hati. Dan enam hari bertahan di tempat pengungsian, tetapi Tuhan berkata lain,” kata Istri A’ling,
Darmi bercerita bahwa dirinya bersama suami, serta empat orang anaknya sudah berada di tempat pengungsian di Lingkungan Pandang Baka Induk, Kelurahan Rimuku Kecamatan Mamuju. Sejak gempa bumi mengguncang Sulbar, Jumat 15 Januari 2021 dengan berkekuatan 6,2 magnitudo.
Bersama keluarganya sampai saat ini masih bertahan di tenda pengungsian karena trauma dengan adanya gempa susulan.
“Suami saya menderita penyakit ginjal dan kelainan pada hati, hanya sekali diperiksa oleh dokter relawan dan sudah diberikan resep obat setelah diperiksa oleh dokter,” ungkap Darmi.
Baca Juga:Disebut Terlibat Kasus Bansos Covid-19, Sekprov Sulsel Tebar Ancaman