SuaraSulsel.id - Menyerobot antrean vaksin Covid-19 dari tenaga kesehatan yang berjuang menangani pandemi merupakan perbuatan tidak terpuji.
Hal ini yang melatar belakangan pengunduran diri seorang Kepala Dinas Kesehatan di Murcia, Spanyol, setelah ketahuan menyerobot antrean vaksinasi COVID-19.
Manuel Villegas mengakui perbuatannya, setelah namanya tidak ditemukan dalam kelompok prioritas penerima vaksin Covid-19 di Spanyol.
Kelompok yang diprioritaskan menerima vaksin COVID-19 pada tahapan pertama vaksinasi massal salah satunya tenaga kesehatan aktif yang menangani virus Corona.
Baca Juga:Jokowi Senang Tak Bayar Vaksin untuk Rakyat, Bisa Ditanggung Perusahaan
Usai memotong antrean vaksinasi, pejabat itu jadi sorotan sejumlah media lokal sejak Selasa (19/1). Banyak pihak mendesak pejabat tersebut, Manuel Villegas untuk mundur dari jabatannya.
Menurut dia, ia pantas menerima vaksin lebih dulu karena ia adalah seorang dokter. Menurut Villegas, pekerjaannya juga menuntut ia banyak berinteraksi dengan tenaga kesehatan—kelompok yang berisiko tinggi tertular virus SARS-CoV-2, penyebab COVID-19.
"Kartu identitas saya menyebut saya adalah seorang dokter, mereka tidak menyebut saya seorang politisi," kata Villegas saat jumpa pers, Rabu pagi.
Ia menambahkan sekitar 400 pegawai Dinas Kesehatan di Murcia juga telah divaksin.
"Ini adalah keputusan yang saya yakini dan saya akan terus membelanya," kata dia.
Baca Juga:Ini yang Bikin Jokowi Yakin Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Bisa Dipercepat
Pernyataan Villegas pun memancing kemarahan publik, termasuk kalangan politisi. Bahkan, partai dari kubu sayap kiri dan kanan mendesak ia untuk mengundurkan diri.
Kepala Daerah Murcia, Fernando Lopez Miras pada Rabu sore membenarkan ia telah menerima pengunduran diri Villegas dengan berat hati.
"Hari ini, saatnya saya menyampaikan selamat tinggal kepada seseorang yang saya kagumi... Villegas merupakan seorang teladan dan kinerjanya sangat memuaskan," kata Lopez Miras saat jumpa pers. [ANTARA]