Kedinginan Ekstrem, Kenali Gejala Hingga Penyebab Hipotermia

Hipotermia bisa menyerang ketika seseorang mengalami kedinginan ekstrem. Simak gejala hingga penyebabnya berikut ini.

M. Reza Sulaiman
Selasa, 19 Januari 2021 | 18:58 WIB
Kedinginan Ekstrem, Kenali Gejala Hingga Penyebab Hipotermia
Ilustrasi kedinginan ekstrem alias hipotermia. (Shutterstock)

SuaraSulsel.id - Hipotermia bisa menyerang ketika seseorang mengalami kedinginan ekstrem. Mendaki gunung tanpa peralatan memadai hingga terjebak banjir bisa membuat seseorang berisiko mengalami hipotermia.

Dikutip dari Healthline, hipotermia adalah keadaan yang terjadi ketika suhu tubuh turun di bawah 35 derajat celsius. Dalam kasus yang parah hipotermia dapat menyebabkan kematian.

Gejala hipotermia

Hipotermia menjadi salah satu penyebab seseorang meninggal saat menaiki gunung. Seseorang yang mengalami hipotermia biasanya tidak dapat berpikir dengan jernih.

Baca Juga:Kedinginan Saat Musim Hujan, 6 Makanan Ini Bisa Menghangatkan Tubuh Loh!

Ilustrasi Hipotermia [shutterstock]
Ilustrasi Hipotermia [shutterstock]

Oleh karena itu, ia harus segera mendapat pertolongan medis. Biasanya terdapat gejala seseorang mengalami hipotermia, antara lain:

  • Menggigil berlebihan
  • Pernapasan melambat
  • Cara bicara melambat
  • Kecanggungan
  • Tersandung
  • Bingung

Penyebab hipotermia

Seseorang yang mengalami kelelahan berlebihan, denyut nadi lemah, atau yang tidak sadarkan diri mungkin juga mengalami hipotermia. Biasanya hipotermia disebabkan beberapa hal, di antaranya:

  • Mengenakan pakaian yang tidak cukup hangat untuk kondisi cuaca
  • Terlalu lama berada di luar ruangan
  • Tinggal di rumah yang terlalu dingin, karena pemanasan yang buruk atau AC yang terlalu banyak
  • Ketidakmampuan untuk menghasilkan panas tubuh

Faktor risiko hipotermia

Selain faktor di atas yang menyebabkan hipotermia. Terdapat beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena hipotermia. Beberapa faktor tersebut antara lain:

Baca Juga:Miris, Kakak-Adik Kedinginan di Bawah Hujan Mengemis ke Rumah Warga

A. Usia

Bayi dan orang dewasa yang sudah cukup tua memiliki risiko yang lebih tinggi terkena hipotermia. Hal ini karena kemampuan untuk mengatur suhu tubuh mereka menurut. Oleh karena itu, saat musim dingin harus diperhatikan pakaian dan penggunaan AC juga harus dipikirkan.

B. Penyakit Mental dan Demensia

Seseorang yang mengalami penyakit mental berisiko lebih besar terkena hipotermia. Hal ini karena ia sulit memahami kondisi yang terjadi sehingga tidak berpakaian untuk musim dingin. Selain itu, hal ini juga disebabkan dirinya yang terlalu lama berada di luar ruangan.

C. Penggunaan Alkohol dan Narkoba

Alkohol sering dinilai untuk menghangatkan tubuh. Pada kenyataannya, hal itu menyebabkan pembuluh darah membesar dan kulit kehilangan lebih banyak panas. Oleh karena itu mengonsumsi alkohor dapat menyebabkan hipotermia karena kemampuan tubuh mengatur suhu berkurang. Narkoba juga menjadi penyebab hipotermia karena ketidaksadarannya tentang lingkungan sekitar.

D. Kondisi Medis Lainnya

Kondisi medis tertentu dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk mempertahankan suhu yang memadai atau merasa kedinginan. Kondisi tersebut meliputi:

  • Hipotiroidisme, yang terjadi ketika kelenjar tiroid Anda menghasilkan terlalu sedikit hormon
  • Radang sendi
  • Dehidrasi
  • Diabetes
  • Penyakit Parkinson, yaitu kelainan sistem saraf yang memengaruhi gerakan

E. Di mana kamu tinggal

Tempat tinggal dapat memengaruhi risiko suhu tubuh yang dingin. Tinggal di daerah yang sering mengalami suhu yang sangat rendah meningkatkan risiko terkena suhu dingin yang ekstrem sehingga menyebabkan hipotermia.

Perawatan Hipotermia

Seseorang yang mengalami hipotermia harus segera mendapat pertolongan. Tujuan pengobatan hipotermia adalah meningkatkan suhu tubuh kembali normal. Untuk mengatasi hipotermia dapat dilakukan dengan beberapa hal, di antaranya:

1. Pindahkan atau lindungi orang tersebut dari hawa dingin

Jangan pernah mencoba untuk memijatnya untuk memulihkan aliran darah. Setiap gerakan yang berlebihan pada seseorang yang terkena hipotermia dapat menyebabkan serangan jantung. untuk itu pindahkan dirinya ke tempat yang lebih hangat. Hal lain yang bisa dilakukan yaitu melindungina dari hawa dingin dan membuatnya tetap hangat seperti dengan memeluknya.

2. Lepaskan pakaian basah orang tersebut

Jika pakaian orang tersebut basah. Lepaskan pakaian tersebut lalu tutup dengan kain atau selimut hangat, termasuk wajah. Jika tidak ada kain atau selimut, dapat menggunakan panas tubuh untuk menghangatkannya. Setelah orang tersebut sadar, berikan air atau sup hangat untuk membantu meningkatkan suhu tubuh.

3. Terapkan kompres hangat

Oleskan kompres hangat dan kering pada orang yang terkena hipotermia. Kompres ini dapat berupa botol air hangat atau handuk hangat. Tempelkan kompres hanya ke dada, leher, atau selangkangan. Jangan berikan kompres ke lengan atau kaki, dan jangan gunakan bantal pemanas atau lampu pemanas.

Menerapkan kompres ke area ini akan mendorong darah dingin kembali ke jantung, paru-paru, dan otak, yang bisa berakibat fatal. Suhu yang terlalu panas dapat membakar kulit atau menyebabkan serangan jantung.

4. Pantau pernapasan orang tersebut

Jika pernapasannya melambat dan kehilangan kesadaran, dapat melakukan CPR untuk membantunya mendapatkan oksigen yang cukup.

5. Perawatan medis

Hipotermia yang parah harus segera mendapatkan pertolongan medis. Biasanya orang tersebut akan diberi cairang hangat dan disuntikkan ke pembulu darah. Seorang dokter biasanya akan menghangatkan kembali darah. Ia akan mengambil darah, menghangatkannya, dan kemudian memasukkannya kembali ke dalam tubuh. (Fajar Ramadhan)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini