Penangkapan terjadi di Perumahan Villa Mutiara Cluster Biru, Kecamatan Biringkanaya, Kecamatan Sudiang Raya, Kecamatan Tallo, Makassar, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, dan Desa Taulo, Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang.
18 orang yang ditangkap ini diduga merupakan teroris kelompok jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Sulsel. Kelompok JAD diketahui pernah melakukan baiat kepada ISIS di Pondok Pesantren Alridho pimpinan ustaz Basri pada 2015 silam.
"Masalahnya kan mereka ditemukan di TKP, ada di rumah-rumah itu waktu digerebek. Mereka ada semua di situ," terang Zulfan.
Meski begitu, Zulfan meminta agar masyarakat Sulsel. Khususnya, warga Makassar tidak panik dengan kejadian ini. Hal ini dikarenakan polisi telah memiliki rencana untuk mengantisipasi terjadinya aksi teror atau pun aksi bom bunuh diri.
Baca Juga:Polisi Sita Bom Rakitan dan Senjata Milik Terduga Teroris di Makassar
"Himbauan saya kepada masyarakat bahwa tidak perlu panik dan khawatir karena polri bekerja keras. Di sini polri untuk membuat aman masyarakat. Karena mereka udah mempunyai rencana untuk bom bunuh diri, kalau sampai itu terjadi kan akan meresahkan masyarakat. Makanya cepat ditindaki densus. Walau ada dua korban meninggal karena mereka menyerang petugas dengan senjata tajam dan bahkan senjata api," katanya.
Diketahui, total keseluruhan terduga pelaku teroris yang ditangkap di Sulsel terdapat 20 orang. Hanya saja, dua diantaranya dinyatakan meninggal dunia setelah ditembak mati polisi.
Keduanya masing-masing diketahui bernama Rizaldi (44 tahun) dan Ajiz (22 tahun). Mereka ditembak mati oleh polisi di Perumahan Villa Mutiara Cluster Biru, Makassar karena memberikan perlawanan saat akan ditangkap.
Kontributor : Muhammad Aidil
Baca Juga:Ini 3 Lokasi Penangkapan Terduga Teroris di Sulawesi Selatan