"Dua yang meninggal dan satu dalam perawatan karena luka tembak. 17 sudah kita amankan. Yang dalam perawatan inisial I," tambah Merdisyam.
Puluhan pelaku teroris tersebut berhasil ditangkap setelah Densus 88 melakukan penyelidikan. Dengan cara memantau aktivitas para pelaku.
Setelah pelaku berkumpul, polisi pun langsung melakukan penggerebekan. Untuk menangkap para pelaku yang hendak melakukan pembentukan kelompok secara eksklusif.
"Tadi kelompok ini kan di rumah ini banyak orang tadi. Memang sudah kita data dah menjadi pantauan tersebut dan kita lakukan tindakan tadi," kata dia.
Baca Juga:Terlibat Aksi di Filipina, 2 Terduga Teroris di Makassar Ditembak Mati
"Kenapa baru sekarang? Itu adalah hal-hal teknis yang tentunya banyak pertimbangan yang dilakukan masalah kepolisian. Apa yang mereka lakukan? Mereka tinggal di sini. Ada di satu rumah," sambung Merdisyam.
Menurut Merdisyam, 20 orang yang teroris yang ditangkap tersebut merupakan kelompok jaringan JAD. Mereka diketahui terlibat kasus pengeboman bunuh diri di Gereja Filipina.
"Terlibat juga dalam pengiriman dana kepada pelaku pengeboman bunuh diri di Gereja Katedral Solo di Filipina, dimana pelaku merupakan kelompok jamaah Villa Mutiara," beber Merdysyam.
Kontributor : Muhammad Aidil
Baca Juga:Tewas Didor Polisi, 2 Terduga Teroris di Makassar Ternyata Mertua dan Mantu