Begini Strategi Media Luar Negeri Beradaptasi di Tengah Pandemi Covid-19

Media luar negeri membagikan pengalaman mereka bertahan melewati masa pandemi

Muhammad Yunus
Jum'at, 18 Desember 2020 | 13:54 WIB
Begini Strategi Media Luar Negeri Beradaptasi di Tengah Pandemi Covid-19
Ilustrasi media sosial

“Untuk itu kami mengikutsertakan pembaca ke dalam rapat editorial dan melibatkan mereka juga dalam proses pembuatan berita. Kami memulai percakapan yang tulus dengan pembaca dan menempatkan suara mereka sebagai prioritas,” ungkap Sherlock.

Sejalan dengan Sherlock, Chia Ting Ting juga menyoroti pentingnya memiliki hubungan baik dengan publik selama pandemi.

Sebagai salah satu media berita terbesar di Malaysia, Malaysiakini.com tidak hanya menyediakan artikel dan klip video yang terpercaya, tetapi juga konten interaktif berbasis jurnalisme data.

“Alhasil, masyarakat sangat antusias untuk berdonasi dan berlangganan Malaysiakini,” ujarnya.

Baca Juga:Ini Tampang Sejoli Mesum, 'Grepe-grepe Payudara' di Lampu Merah Surabaya

Sementara itu, Steve Christian menekankan pada pendekatan berfokus pada revenue untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19. Dia mengakui bahwa itu mungkin bukan hal yang benar untuk dilakukan.

Namun, di waktu yang penuh ketidakpastian seperti saat ini, kelangsungan hidup dari perusahaan berada di atas segalanya.

“Ini adalah langkah sementara agar tidak ada satu anggota tim pun yang terkena PHK. Saya tidak ingin kehilangan 30 persen karyawan saya,” jelas CEO KapanLagi Youniverse itu.

IDC AMSI 2020 berlangsung selama dua hari, 15-16 Desember, menghadirkan 23 narasumber dari dalam dan luar negeri. Kegiatan ini mendapat dukungan sponsor dari Telkomsel, BNI, BRI, PLN, BTN, Bank Mandiri, Astra, Gojek, Pertamina dan Astra Honda Motor.

Konferensi yang berlangsung secara virtual ini juga mendapat dukungan dari 14 kampus seperti Universitas Mulawarman (Samarinda), Universitas Islam Malang (Malang), Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah (Surakarta), Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta (Yogyakarta), Universitas Negeri Gorontalo (Gorontalo) serta Universitas Islam Negeri Ar-Raniry (Aceh).

Baca Juga:Duh, Selama Pandemi 54 Desa di Cianjur Hidup Tanpa Internet

Selain itu dari Jakarta, kampus yang berpartisipasi adalah FISIP Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, FISIP Universitas Prof. Dr. Moestopo-Beragama, Politeknik Negeri Media Kreatif, Universitas Pelita Harapan (UPH), Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP), Universitas Tarumanegara (Jakarta).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini