Presiden Jokowi: Kejaksaan Harus Bersih !

Presiden meminta agar kepercayaan publik terhadap lembaga penegak hukum harus terus ditingkatkan

Muhammad Yunus
Senin, 14 Desember 2020 | 15:46 WIB
Presiden Jokowi: Kejaksaan Harus Bersih !
Presiden Jokowi / [Foto: Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden]

Menurutnya, hal tersebut merupakan inisiatif yang baik. Apalagi telah disinergikan dengan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, dengan Kepolisian, dengan lapas, serta pengadilan.

"Tetapi yang penting bahwa data-data dan teknologinya harus terus diperbaharui," lanjutnya.

Pada saat yang sama, lanjutnya, pengawasan internal harus terus diefektifkan agar sumber daya manusia kejaksaan bertindak profesional.

Penanganan perkara harus diarahkan untuk mengoreksi kesalahan pelaku, memperbaiki pelaku, dan memulihkan korban kejahatan.

Baca Juga:Tangkap 146 Buronan Selama 2020, Kejagung Selamatkan Uang Negara Rp 19 T

Penanganan korupsi juga harus bisa meningkatkan pengembalian aset kesejahteraan kepada negara.

"Tadi disampaikan oleh Bapak Jaksa Agung bahwa telah kembali kurang lebih Rp19 triliun, ini jumlah yang sangat besar. Dan tentu saja bisa mencegah korupsi berikutnya," ungkapnya.

Sebagai pemegang kuasa pemerintah, kejaksaan juga harus bekerja keras untuk membela kepentingan negara dan menyelamatkan aset-aset negara.

Namun, Presiden juga mengingatkan agar penegakan hukum juga jangan menyebabkan ketakutan yang menghambat percepatan dan inovasi.

"Pengawasan harus diarahkan untuk mempercepat pembangunan nasional. Apalagi yang menyangkut penggunaan APBN yang harus dibelanjakan secara cepat dan tepat untuk kepentingan rakyat dan membawa negara kita Indonesia keluar dari krisis kesehatan dan krisis ekonomi sekarang ini," paparnya.

Baca Juga:Jokowi Minta Kejaksaan Beri Progres Penuntasan Kasus HAM Masa Lalu

Selain komitmen di atas, komitmen penuntasan masalah hak asasi manusia (HAM) masa lalu harus terus dilanjutkan. Menurut Presiden, kejaksaan adalah aktor kunci dalam penuntasan pelanggaran HAM masa lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini