Pakar: Penelusuran Kontak Elemen Penting Hadapi Pandemi

Penelusuran kontak alias tracing merupakan elemen penting dalam penanganan pandemi Covid-19. Simak penjelasan ahli berikut ini.

M. Reza Sulaiman | Lilis Varwati
Senin, 30 November 2020 | 13:33 WIB
Pakar: Penelusuran Kontak Elemen Penting Hadapi Pandemi
Situasi pendaftaran untuk pelacakan kasus COVID-19 di Puskesmas Tanah Abang, Kamis (19/11/2020). (ANTARA/Livia Kristianti)

SuaraSulsel.id - Penelusuran kontak alias tracing merupakan elemen penting dalam penanganan pandemi Covid-19. Jika tidak dilakukan, apa ya efeknya?

Merujuk pada aturan 3T (testing, telusuri, tindak lanjut) Dosen Fakultas Kedokteran Unsoed dr. Yudhi Wibowo, M. PH. menjelaskan bahwa sebenarnya tidak ada negara mana pun yang tahu berapa jumlah sebenarnya orang yang telah terinfeksi Virus corona di dunia.

Untuk mengetahui orang tersebut telah terinfeksi atau tidak, maka perlu diperiksa swab-PCR.

Jika dinyatakan hasil swab-PCR positif, maka yang bersangkutan dinyatakan dan dihitung sebagai kasus terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca Juga:Mahfud Sebut MER-C Tak Berwenang Lakukan Tes Corona Kepada Rizieq

Dengan demikian, jumlah kasus terkonfirmasi bergantung dengan seberapa banyak testing yang dilakukan oleh pemerintah atau negara tersebut. Tanpa testing maka tidak ada data.

"Testing adalah jendela bagi para ahli untuk mengetahui sebuah pandemi dan untuk mengetahui bagaimana pola penyebarannya serta untuk menentukan langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan pandemi Covid-19," kata Yudhi melalui keterangan tertulis keoaa suara.com.

"Tanpa data siapa yang sebenarnya terinfeksi SARS-CoV-2 ini, maka para ahli tidak akan pernah bisa memahami pandemi, pola penyebaran, cara pencegahan, dan penanggulangannya. Untuk menafsirkan data apa pun tentang kasus terkonfirmasi, maka para ahli membutuhkan informasi tentang berapa banyak orang yang telah diperiksa (testing)," tambahnya.

Untuk dapat memantau dan mengontrol penyebaran virus dengan baik, negara-negara dengan wabah yang lebih luas perlu melakukan lebih banyak testing. Positivity Rate (PR) dihitung harian atau mingguan.

Menurut WHO, standart PR adalah <5 persen selama minimal 2 minggu berturut-turut menunjukkan bahwa pandemi terkendali, tentunya dengan tetap memperhatikan indikator lainnya.

Baca Juga:Gara-gara Rizieq Tolak Tes Corona, Mahfud Kumpulkan Sejumlah Pejabat

PR ini sangat dipengaruhi oleh jumlah testing dan tracing. WHO telah menentukan standaruntuk testing adalah 1/1.000 penduduk per minggu dan atau penelusuran kontak erat adalah 1 kasus berbanding 10-30 orang yang diperiksa.

Oleh karena itu, jika jumlah testing dan tracing belum memenuhi standart WHO, maka PR belum bisa menjadi dasar pengambilan keputusan, karena nilainya dianggap palsu.

Demikian juga ukuran indikator lainnya seperti angka reproduksi efektif (Rt) dan angka kasus kematian (CFR) serta angka kesembuhan dipengaruhi oleh jumlah testing dan tracing.

"Karena testing dan tracing merupakan bagian dari upaya pencegahan dan penanggulangan pandemi Covid-19, maka sangat urgen jika kapasitas testing dan tracing harus disesuaikan menurut standar WHO yaitu testing 1 per 1.000 penduduk per minggu dan tracing 1 : 10-30 orang," kata dr.Yudhi.

Lifestyle

Terkini

Dari usaha tenun ulos perdana beranggotakan 2-3 orang, kini telah menjadi klaster usaha dengan lebih dari 100 anggota.

News | 13:01 WIB

Dukung UMKM di ajangFHA-Food & Beverage 2025 merupakan komitmen nyata BRI dalam memberdayakan UMKM Nasional.

News | 12:27 WIB

Tersangka Annar dalam kasus uang rupiah palsu yang diterima JPU dari penyidik Polres Gowa yaitu sebagai pemodal

News | 08:32 WIB

Tahun ini pemerintah Arab Saudi semakin memperketat pintu masuk di Mekkah

News | 08:22 WIB

BRI berkomitmen untuk terus bersinergi dengan BPKH dan Kementerian Agama dalam menyukseskan penyelenggaraan kegiatan ibadah haji tahun 1446 H/2025 M.

News | 12:59 WIB

Memiliki rekam jejak yang cemerlang di industri perbankan nasional, Hery Gunardi terpilih sebagai Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (PERBANAS).

News | 22:10 WIB

Pelaksanaan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 untuk SMA/SMK di Sulawesi Selatan

News | 16:39 WIB

Saya yakin, Prof. Amiruddin menangis lihat ini

News | 13:52 WIB

Proyek tambang emas berskala besar di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, kembali memantik kekhawatiran

News | 12:59 WIB

Rencananya, stadion akan dibangun di daerah Untia, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar

News | 12:19 WIB

Andi Sudirman Sulaiman melakukan kunjungan ke salah satu destinasi wisata andalan di Kabupaten Luwu Utara

News | 05:06 WIB

Hari ini kamu bisa klaim saldo DANA Kaget yang bisa bantu meringankan beban bayar tagihan listrik bulan April 2025

News | 13:36 WIB

Sebuah video pria gondrong memblokir jalan raya nasional. Sambil menenteng parang, viral di media sosial

News | 11:50 WIB

Cekcok rumah tangga berujung maut terjadi di Dusun Lekopancing, Kecamatan Tanralili, kabupaten Maros

News | 11:39 WIB

Wali kota Makassar Munafri Arifuddin marah besar saat melintas di jalan Dr Leimena

News | 15:25 WIB
Tampilkan lebih banyak