Viral Video Aliansi Dokter Dunia Sebut Covid-19 Rekayasa, Begini Faktanya

Sejumlah orang yang mengaku kumpulan dokter ahli, ilmuwan, dan aktivis perdamaian di Eropa membuat heboh media sosial

Muhammad Yunus
Senin, 26 Oktober 2020 | 21:16 WIB
Viral Video Aliansi Dokter Dunia Sebut Covid-19 Rekayasa, Begini Faktanya
Tangkapan layar video perkumpulan yang mengaku sebagai Aliansi Dokter Dunia / Foto : Istimewa

SuaraSulsel.id - Sejumlah orang yang mengaku kumpulan dokter ahli, ilmuwan, dan aktivis perdamaian di Eropa membuat heboh media sosial. Karena mengeluarkan pernyataan bahwa Covid-19 penuh dengan kebohongan.

Video berdurasi kurang lebih 9 menit tersebut beredar luas lewat aplikasi WhatsApp. Mereka mengaku bagian dari Aliansi Dokter Dunia.

Hasil penyelidikan mereka menyebut Covid-19 penuh dengan kebohongan. Penuh rekayasa dan membuat orang punya rasa takut, kehilangan pekerjaan, dan kehilangan kebebasan.

Hasil penyelidikan mereka juga menyebut bahaya Covid-19 tidak seperti yang disampaikan politisi dan media.

Baca Juga:Obat Kumur Bisa Bunuh Virus Corona Hingga 99 Persen? Ini Faktanya

Mereka menuntut agar kondisi normal baru dan kembali ke normal yang lama tidak digunakan lagi. Tidak ada lagi penggunaan masker, jaga jarak, dan wajib cuci tangan.

“Kami semua mengatakan peristiwa Covid-19 ini tidaklah benar,” ungkap Heiko Schoning yang mengaku dokter medis dari Jerman.

Ada juga pria mengaku dokter Muhammad Adil sebagai ahli bedah. Mengatakan infektivitas virus corona adalah hasil karangan. Tidak berbahaya.

Dilansir dari situs Cekfakta.com – mitra Suara.com, pengumuman pembentukan grup tersebut sudah diunggah ke Youtube, namun dihapus oleh Youtube. Karena melanggar persyaratan layanan Youtube.

Dalam potongan video yang telah tersebar di media sosial, seorang dokter umum bernama Elke De Klerk menyebut bahwa tidak ada pandemi dan Covid-19 merupakan virus flu biasa.

Baca Juga:RS Galang Penuh, Batam Siapkan 1.300 Kamar Isolasi Pasien COVID-19

Faktanya, para ahli Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan berbagai ilmuwan mengatakan, tidak ada bukti ilmiah virus Corona (Covid-19) kini kehilangan potensinya atau tidak mematikan lagi seperti awal penyebarannya.

Ahli Epidemiologi WHO, Maria Van Kerkhove, serta beberapa ahli virus dan penyakit menular, mengatakan tidak ada data menunjukkan virus corona berubah secara signifikan.

Baik dalam bentuk transmisi atau dalam tingkat keparahan penyakit seperti yang dikatakan. Seperti dilansir Reuters.

“Dalam hal penularan, tidak berubah, dalam hal keparahan, juga tidak ada berubah,” jelas Van Kerkhove kepada wartawan.

Mengenai pernyataan De Klerk yang mengatakan Covid-19 merupakan virus flu biasa, WHO menyatakan Covid-19 menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada influenza musiman.

Banyak orang di seluruh dunia telah membangun kekebalan terhadap jenis flu musiman. Covid-19 adalah virus baru yang tidak memiliki kekebalan.

Artinya, semakin banyak orang yang rentan terhadap infeksi, dan beberapa akan menderita penyakit parah.

Secara global, sekitar 3,4% dari kasus Covid-19 yang dilaporkan telah meninggal. Sebagai perbandingan, flu musiman umumnya membunuh jauh lebih sedikit dari 1% orang yang terinfeksi.

Sehingga klaim mengenai pernyataan-pernyataan ahli Eropa yang mengaku sebagai Aliansi Dokter Dunia mengenai Covid-19  yang tidak berbahaya merupakan hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini